Kamis, 18 Desember 2014

Penutupan Lokalisasi Kedung Banteng Ponorogo Masih Tarik Ulur

Penutupan lokalisasi Kedung Banteng, yang ada di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, tidak kunjung ada kepastian, bahkan terkesan ada tarik ulur, pasalnya pihak Dinsosnakertrans selain menunggu keputusan Bupati juga masih menunggu hasil kajian dari tim STAIN Ponorogo.
“Kita belum pastikan kapan akan menutup Kedung Banteng, karena masih menunggu hasi kajian dari Tim yang akan diserahkan akhir bulan ini, serta menunggu perintah dari Bupati,”ujar Sumani Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Ponorogo.
Sesuai instruksi Gubernur Jawa Tinur Nomor 460/7705/031/2014 seharusnya penutupan semua lokalisasi yang ada di Jawa Timur termasuk Ponorogo tahun ini semestinya segera direalisasikan.
“Penutupan lokalisasi tidak semudah membalikan telapak tangan, karena ini menyangkut hajat orang banyak, jadi banyak hal yang harus dipertimbangkan, walau disatu sisi merupakan instruksi dari Gubernur,”imbuhnya.
Menurutnya, tim STAIN Ponorogo mewakili semua akademisi akan mengkaji dampak ekonomi, sosial, kemasyarakatan, kesehatan dan lainnya terhadap penutupan loakalisasi. Hasil kajian akan diserahkan ke Dinsosnakertrans, sebagai pedoman untuk melakukan penutupan, dan pertanggungjawaban nantinya.
“Setelah kita menerima hasil dari Tim, kemungkinan awal bulan Desember, dimana Dinsos Jatim sudah memberikan sinyal kepada kami untuk sesegera mungkin melakukan penutupan,”terangnya.
Pendekatan kini terus dilakukan terhadap penghuni lokalisasi selain untuk uang pesangon sebesar 3 juta per PSK merupakan bantuan yang diberikan dari Pemprof Jatim.
“Karena tidak ada ketersediaan anggran dari APBD Ponorogo, jadi kita hanya mengandalkan bantuan dari Pemprof Jatim itupun hanya untuk PSK yang berasal dari Ponorogo saja, sedangkan untuk yang luar daerah belum tahu,”jelasnya.
Untuk sementara ini terdata ada sedikitnya 18 orang PSK dari Ponorogo sedangkan untuk yang dari luar kota ada 169 orang dibawah naungan 39 mucikari yang menempati lahan seluas 1 hektar lebih tersebut.
(http://www.deliknews.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar