Senin, 18 September 2017

PSK Ingin Tobat

 Wanita adalah perhiasan dunia. Beranjak dari kata mutiara tersebut, Islam mengangkat sangat menjaga kehormatan wanita.

Namun begitu, terkadang hidup memang tak sesuai harapan. Desakan ekonomi kerap kali mendesak seorang wanita untuk menjajakan dirinya sebagai pekerja esek-sesek.
Berikut ini kisah seorang pekerja prostitusi yang ingin memiliki kehidupan lebih baik dengan bertaubat. Ganjalan di hatinya sempat menyapa, akankah Allah menerimanya?
Terkait dengan itu, simak jawaban ustaz terkait taubat seorang wanita pekerja esek-esek berikut ini, yang pernah dimuat di Harian Umum Soloposedisi, Jumat (6/2/2015).
Pertanyaan
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.Setelah saya membaca rubrik Khazanah Keluarga di Harian Solopos edisi  Juni 2014saya yang berstatus bekas penghuni Gang Dolly di Surabaya ingin  mencurahkan isi hati saya kepada Pak Ustaz.

Senin, 17 Juli 2017

Drs. Khoiron Syu’aib: 30 Tahun Berdakwah di Lokalisasi Maksiat


Khoiron kagum sinergi antara Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya dan para ulama Jawa Timur yang akhirnya mampu mengalih fungsikan lokalisasi Dolly
30 Tahun Berdakwah di Lokalisasi Maksiat
EZA/JITU
Ustad Khoiron, dai dari lokalisasi

Terkait

TAK banyak orang yang berminat untuk terjun ke lapangan menjadi juru dakwah. Beratnya tantangan adalah alasan utama seseorang menghindari tanggung jawab menyeru pada kebaikan. Apalagi jika medan yang dihadapi memiliki problem khusus seperti daerah lokalisasi.
Di tempat sedemikian, tingginya jam terbang seorang da’i tidak menjadi jaminan seruannya dapat didengar masyarakat yang sudah terbiasa dengan dosa.
Surabaya yang terkenal sebagai Kota Pahlawan memiliki basis dunia kesantrian yang kuat. Namun demikian, menjamurnya lokalisasi prostitusi menjadi ironi tersendiri di kota tersebut. Ironi inilah yang kemudian menggugah hati Drs. Khoiron Syu’aib untuk menyeru dakwah Islam di tengah lokalisasi prostitusi.
Pada 17 Agustus 1959, Khoiron Syu’aib lahir di tengah salah satu lokalisasi besar di Surabaya, Lokalisasi Bangunsari. Khawatir anaknya terpengaruh dekadensi moral, Kiayi Syu’aib, ayah dari Khoiron kecil untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng. Selesai melanjutkan studi di IAIN Sunan Ampel Surabaya, pada tahun 1982, Khoiron terpanggil untuk membenahi kampung halamannya.

Minggu, 16 Juli 2017

Awas! Jangan Kalian Dekati Zina

Awas! Jangan Kalian Dekati Zina

Awas! Jangan Kalian Dekati Zina

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra’: 32).
Ibnul Qayyim berkata mengenai ayat ini, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan jalan ke arah zina sebagai seburuk-buruknya jalan dan pelaku perzinahan akan menghuni neraka. Di samping itu, tempat arwah mereka di alam barzah berada di tempat pembakaran yang di bawahnya terdapat api dari neraka. Ketika terbakar oleh api tersebut, mereka menjerit dan mengangkat tubuh, kemudian kembali terbakar lagi. Begitulah gambaran keadaan mereka nanti di hari kiamat. Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam saat melihatnya di dalam mimpi, di mana mimpi para Nabi adalah wahyu (pasti benarnya).
Dalam ayat lain, Allah menyifati tentang ibadurrahman, para wali Allah Dzat Maha Penyayang,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan hal demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqaan: 68-69).
Terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radliyallaahu 'anhu yang menyatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai dosa terbesar yang pernah dilakukan oleh manusia. Beliau shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab, “Berbuat syirik kepada-Nya padahal Dia-lah yang telah menciptakan manusia.” Ibnu Mas’ud kembali bertanya, “Kemudian apa, Wahai Rasul?” Beliau menjawab, “Berzina dengan istri tetangga.” (HR. Bukhari dan Muslim)