Rabu, 26 November 2014

Ramai-ramai Tutup Lokalisasi, di Mana Saja?

Ramai-ramai Tutup Lokalisasi, di Mana Saja?
Penutupan lokalisasi atau kawasan prostitusi kembali digelar. Kali ini, giliran Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menutup tujuh kawasan pelacuran pada Senin, 24 November 2014. 

Tujuh lokalisasi yang ditutup yakni Girun, Pulau Bidadari, Suko, Slorok, Kebobang, Kalikudu, dan Embong Miring. Lokalisasi itu menampung 380 wanita pekerja seks dan 90 muncikari. Pada 2010, Pemerintah Kabupaten Malang juga menutup kawasan prostitusi Buk Tape di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen. 

Malang hanya satu dari sekian daerah yang pernah menutup lokalisasi. Beberapa daerah lain juga pernah menutup lokasi pelacuran, di antaranya berakhir dengan kerusuhan. Berikut ini catatan Tempo mengenai penutupan lokalisasi. 

1. Kramat Tunggak, Jakarta Utara

Lokalisasi Kramat Tunggak berdiri sejak 1970 di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Lokalisasi terbesar di Ibu Kota itu ditutup pada 1999 atas desakan masyarakat yang resah dengan tingginya kriminalitas dan masalah sosial lain. Kini, Kramat Tunggak berubah menjadi Jakarta Islamic Centre, sebuah lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta.

2. Saritem, Bandung

Saritem berada di jantung Kota Bandung, tepatnya di antara Jalan Astana Anyar dan Gardu Jati. Kawasan lokalisasi yang berjarak 100 meter dari kantor polisi itu ditutup oleh Pemerintah Kota Bandung pada 17 April 2007. Penutupan itu diwarnai kerusuhan antara warga dan Polisi Pamong Praja. Namun kenyataannya, praktek pelacuran di Saritem masih berlangsung hingga sekarang.

3. Dolly dan Jarak, Surabaya

Pada 18 Juni 2014, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup lokalisasi Dolly dan Jarak. Deklarasi penutupan lokalisasi dibacakan oleh lebih seratus warga dari kelurahan yang menjadi tempat lokalisasi, yakni Putat Jaya, Sawahan. Sebelumnya, Risma menuai tantangan keras dari orang-orang yang tidak ingin Dolly ditutup. Dalam sebuah wawancara, Risma bahkan mengaku siap mati karena menutup Dolly.

4. Pucuk, Jambi

Lokalisasi Payo Sigadung atau yang lebih dikenal dengan Pucuk terletak di Kota Jambi. Lokalisasi ini resmi ditutup oleh pemerintah pada 13 Oktober 2014. 

5. Gude, Madiun

Kawasan prostitusi Wisma Wanita Harapan atau Gude ini terletak di Kabupaten Madiun. Deklarasi penutupan Gude dilakukan oleh pemerintah di Balai Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, pada Senin malam, 10 November 2014. Batas akhir pemulangan 77 pekerja seks di Gude ditetapkan pada Sabtu, 15 November 2014. Sebelum meninggalkan lokalisasi, setiap pekerja seks diberi kompensasi Rp 3 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan puluhan muncikari, juru parkir, tukang ojek, pedagang makanan, dan tukang cuci pakaian mendapat bantuan Rp 2-3 juta dari pemerintah daerah. (www.tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar