Selasa, 17 Februari 2015

Tak Terima Kemukus Ditutup, Warga Geruduk DPRD


Audiensi antara warga Gunung Kemukus dengan DPRD Sragen, Senin (16/2)
Audiensi antara warga Gunung Kemukus dengan DPRD Sragen, Senin (16/2/2015)

Puluhan warga tergabung dalam Forum Komunitas Lintas Paguyuban (FKLP) Kemukus menggeruduk Gedung DPRD Sragen, Senin (16/1). Mereka melakukan audiensi dengan pihak legislatif terkait penutupan kawasan wisata Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.
Kedatangan mereka diterima langsung Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto, sejumlah pimpinan dan anggota komisi DPRD Sragen serta dihadiri pihak Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpor) Sragen, termasuk pula Badan Perizinan Terpadu dan Penananam Modal (BPTPM) Sragen.
Koordinator FKLP Kemukus, Sutrisno dalam audiensi mengatakan, keputusan pemerintah Sragen menutup lokasi wisata Gunung Kemukus dianggap warga mematikan mata pencaharian mereka. Dengan penutupan itu membuat usaha dan jasa milik warga terancam gulung tikar.
”Kami setuju praktik prostitusi di sana harus dihentikan. Namun penutupan wisata harus dibarengi solusi konkret karena dampak lain bagi mata pencaharian warga juga harus dipikirkan,” kata Sutrisno.
Sementara Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto didampingi pimpinan komisi menilai, pemerintah telah memberikan solusi pascapenutupan, meskipun belum maksimal.Bambang tidak mempermasalahkan jika warga kembali membuka penginapan dan mengoperasikan hiburan karaoke. Namun warga wajib membuat izin sesuai peraturan.
”Silakan warga membuka kembali usaha itu, tapi harus sesuai aturan, buat izin membuka penginapan dan karaoke. Peraturan Daerah (Perdanya) sudah ada, bisa dipelajari,” kata Bambang Samekto.
(http://www.timlo.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar