Selasa, 14 Oktober 2014

Riwayat Pucuk Tamat


Eks PSK : Ini Penghormatan Saya Menuju Jalan Allah
ASAP yang menyelimuti kota Jambi kemarin tidak mengurungkan niat pemerintah kota menutup lokasi prostitusi terbesar di Jambi yakni Pucuk atau Payo Sigadung dan Langit Biro. Di back up oleh pihak TNI, Polri, Satpol PP dan Ormas, lokasi prostitusi tersebut resmi ditutup.
Deklarasi penutupannya sendiri dibacakan oleh eks PSK, Jihan Maharani.
"Ini penghormatan bagi saya menuju jalan Allah. Wilayah kelurahan Rawasari dan Tanjung Sari harus jadi wilayah bebas prostitusi dan bermartabat sesuai tuntutan agama dan peraturan berlaku," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, lokalisasi akan menjadi wilayah maju aman dan tertib dengan perhatian pemkot, pemprov dan pusat. "Pelaku perdagangan orang, perbuatan prostitusi dan penggunaan bangunan untuk maksiat ditindak tegas," tukasnya.
Dengan adanya deklarasi tersebut, mulai kemarin, segala aktivitas prostitusi di wilayah Pucuk dan Langit Biru ditutup. Sejumlah denda dan ancaman kurungan menanti PSK dan mucikari yang membandel. Ini ditegaskan Walikota, Sy Fasha setelah Perda soal kegiatan pelacuran ini efektif berlaku.
"Kita punya perda dengan ancaman denda Rp 25-50 juta bagi yang melanggar dan hukuman kurungan badan 3-6 bulan setelah Perda kita efektif baru Februari 2015 nanti," katanya.
Akan tetapi, katanya, meski Perda belum efektif berlaku, saat ini pelaku akan dijerat dengan Peraturan negara. "Sekarang mereka akan dijerat KUHP dan UU Nomor 21 tahun 2007 soal perdagangan manusia," tegasnya
Sementara Kapolda, Brigjend Pol Bambang Sudarisman, menyampaikan, pihaknya siap membackup aksi ini. "Kita back up walikota sebanyak 700 personel. Polri 450 dan sisanya dari TNI. Kita sampai tuntas selama 1 bulan akan dilakukan namun kalau kurang akan ditambah lagi," tukasnya.
Ketua pelaksana penutupan, staf ahli walikota bidang pemerintahan, Iskandar Nasution menyampaikan, pihak Kemensos selayaknya hadir malah berhalangan. Sebab, pesawat yang harusnya ditumpangi pihak Kemensos tak bisa mendarat di Jambi. "Ratusan PSK di dua lokalisasi langsung dipulangkan. Tujuannya mewujudkan kota Jambi jadi pusat perdagangan dan jasa yang bersih dari kegiatan prostitusi," katanya.
Disebutkannya, PSK yang dipulangkan di dua lokasi itu adalah 280 dari Payosigadung dan langit biru 39 orang. ‘’Yang di langit biru akan dipulangkan satu bus dikoordinir Dishub nanti," ungkapnya.
Pasca deklarasi itu, katanya, lokalisasi akan dijaga. "Akan ada posko terpadu selama 1 bulan dalam 2 shift," bebernya.
Deklarasi itu dihadiri Walikota, SY Fasha, Wakil Walikota, H Abdullah Sani, Staf Ahli Gubernur Asnawi AB, dan unsur Forkompinda baik jajaran provinsi dan kota. Tampak juga hadir berbagai ormas dan pemuda dan islam seperti HAM dan FPI serta HTI.
Gubernur yang diwakili Staf ahli gubernur, Asnawi AB menyampaikan, Kota Jambi adalah daerah dengan jumlah penduduk banyak dan laju pertumbuhan tinggi. Dia menyatakan, Payosigadung dan langit biru merupakan tempat lelaki hidung belang.
"Di daerah lain tempat demikian sudah banyak ditutup. Tingkat HIV/AIDS naik mencengangkan tiap tahun akibat marak dan tak terkontrolnya PSK yang datang pergi. Jika  ada yang terjangkit virus HIV dari anak cucu kita, tentu kita tak mau," ujarnya.
Kegiatan ini, sambungnya, melanggar norma dan Undang-undang. "Seks diluar nikah harus ditindak agar masyarakat tidak resah. Aktivitas lokalisasi banyak merusak rumah tangga. Suami jajan di luar, istri marah, lalu malah minta cerai istrinya," ungkapnya.
Dikatakannya, masalah zina merusak tatanan sosial. Dia menyampaikan, penolakan penutupan tak sejalan dengan norma yang ada. "Penutupan membuat hidup menjadi lebih bermanfaat. Eks penghuni harus dibina dan diberi keterampilan. Ini juga terkait kesejahteraan sosial," imbuhnya.
Usai deklarasi di Payosigadung, aparat terkait menuju lokalisasi langit biru.
(http://www.jambiekspres.co.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar