Senin, 23 Juni 2014

Pemkot Ambon evaluasi lokalisasi Tanjung Batu Merah




Pemkot Ambon evaluasi lokalisasi Tanjung Batu Merah
Ilustrasi razia PSK. ©2013 Merdeka.com/moch andriansyah

Pemerintah Kota Ambon, segera melakukan evaluasi keberadaan lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) Tanjung Batu Merah di Kecamatan Sirimau. Alasannya, lokalisasi itu beroperasi tidak resmi sehingga bisa dilakukan penutupan atau penertiban bertahap.

"Lokalisasi Tanjung Batu Merah ini tidak resmi sehingga kami sementara melakukan evaluasi keberadaan, manfaat serta dampak kemudian kita mengambil langkah," kata Wakil Wali kota Ambon, Sam Latuconsina, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/6).

Menurut dia, penutupan lokalisasi Gang Dolly di Surabaya menjadi pertimbangan pihaknya apakah akan dilakukan upaya penutupan atau penertiban bertahap.
"Memang kawasan Tanjung Batu Merah tidak sebesar Gang Dolly, tetapi bukan berarti kami akan membiarkan keberadaan lokalisasi tersebut, tetapi akan dilakukan upaya penertiban," kata Sam.

Sam mengatakan, penertiban akan dilakukan secara bertahap agar para penghuni dapat meninggalkan kawasan tersebut bukan karena paksaan.
"Jika masyarakat menghendaki kawasan tersebut untuk ditutup, kami akan menempuh kebijakan agar para penghuni tidak beralih ke kawasan lain di Ambon atau kabupaten lainnya di Maluku," ujar Sam.

Data yang dihimpun Dinkes Ambon, sebanyak puluhan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Tanjung, desa Batu Merah, Kota Ambon ditemukan terinfeksi HIV/AIDS. "Lebih dari 30 pramuria di lokalisasi Tanjung saat ini terinfeksi HIV/AIDS. Hal ini akan menjadi evaluasi kami ke depan," tutur Sam.

Sam mengakui, kesadaran masyarakat untuk merubah perilaku hidup merupakan kunci utama penularan penyakit berbahaya ini. Jika kesadaran ada maka jumlah ini akan mengalami penurunan.

"Kami terus melakukan sosialisasi mengenai dampak akibat yang ditimbulkan dari HIV/AIDS, di antaranya bagaimana penularan HIV/AIDS itu bisa terjadi serta cara-cara menghindari agar penyakit tersebut bisa dihindari sedini mungkin," kata dia.

Data Dinkes Ambon sejak Januari 1994 hingga 31 Maret 2014, jumlah kasus HIV/AIDS telah mencapai 1.345 kasus. (www.merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar