Tuhan sangat
mencintai siapa saja yang mau menerima-Nya sebagai Juru Selamat, bahkan Shelley
Lubben, seorang bintang film porno, bisa Tuhan jamah, Tuhan menangkan dan
hidupnya berubah total.
"Sewaktu
kamera mulai merekam, saya merasa sepertinya setan datang kepada saya, dan saya
merasa hampir dapat melihat dia sambil berkata, ‘Kau lihat kan Shelley, setiap
orang akan mencintaimu sekarang. Aku akan membuatmu terkenal!'" ujar
Shelley memulai kesaksian hidupnya.
Ini adalah
ketenaran yang diimpikan oleh semua orang. Saat Shelley pertama kali
diperkenalkan kepada produser film porno perdananya, produsernya spontan
bertanya, "Di mana kamu mendapatkan wanita yang luar biasa ini?" Dan
karir Shelley pun melonjak dari seorang amatir menjadi seorang yang profesional
dalam dunia film dewasa bersama dengan bintang film porno terkenal lainnya.
Shelley
Lubben bahkan memenangkan penghargaan sebagai pendatang baru bintang porno
terbaik. Tapi ketenaran membuatnya harus membayar sebuah harga yang mahal.
"Hal
itu menghancurkan saya. Saya kehilangan kefeminiman saya, saya kehilangan
setiap bagian dari Shelley setiap saya memerankan peran porno."
Wanita dari
Glendora, California itu, tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan menjadi
seperti itu. Sebagai seorang anak, Shelley membuka hatinya untuk Kristus dan
berharap dia akan menjadi seorang pengkhotbah dan seorang penulis.
"Dulu
saya sangat mencintai Tuhan. Dulu Tuhan sering berbicara kepada saya, dan
ketika itu saya suka menulis puisi tentang Dia dan saya suka pergi dan
menceritakan tentang Injil kepada setiap orang yang ingin mendengarnya. Saya
sangat mencintai Tuhan saat saya masih kecil".
Namun cara
pandang Shelley tentang cinta berubah. Kepolosan Shelley terenggut darinya
karena sebuah kejadian yang sangat traumatik baginya.
"Saat
saya berusia 9 tahun, saya dilecehkan secara seksual oleh seorang remaja
laki-laki dan saudara perempuannya yang mana dia adalah teman sekelas saya.
Sebagai seorang anak kecil, cukup berat membawa beban pedih itu kemana-mana.
Saya tidak tahu bagaimana harus mengatasinya secara emosional. Saya marah
karena saya penasaran tentang seks. Hal itu membuat saya merasa dicintai
sekaligus merasa kotor. Dan saya pun mulai jatuh bangun dalam hal ini. Pada
waktu saya remaja, saya mau menunjukkan hal itu."
Shelley mengubur
sakit hatinya dengan seks dan obat-obatan terlarang. Pada waktu Shelley berusia
18 tahun, orang tuanya tidak dapat menanggung kehidupan Shelley lagi. Shelley
pun berjalan di jalannya sendiri dan ia sangat membutuhkan uang untuk bertahan
hidup. Hingga suatu saat, seseorang menawarkannya untuk mendapatkan uang dengan
mudah.
"Seorang
yang terlihat baik menghampiri saya. Dia merangkul saya dan berkata, ‘Kamu
tahu, ada seorang pria di dalam apartemen di kompleks itu yang berpikir kalau
kamu sangat cantik dan dia ingin kamu bercinta dengannya. Dia akan memberi kamu
35 dollar'. Dan saya terkejut, tidak tahu harus berkata apa. Saya pernah
berhubungan seks, tapi saya belum pernah menjadi seorang pelacur. Jadi ada
bagian dari diri saya seperti berkata, saya sudah tidak punya apa-apa lagi
untuk dimakan, orang tua saya tidak peduli sama saya, Tuhan tidak pernah peduli
pada saya, jadi kenapa tidak saya terima tawaran ini. Saya juga sudah tidak
peduli lagi akan diri saya sendiri. Dan sejak itulah akhirnya saya terjun dalam
industri seks," ujar Shelley mengisahkan awal dirinya mengenal dunia
prostitusi.
Dunia
pelacuran pun menjadi jalan hidupnya. Shelley hamil oleh salah seorang
pelanggannya, tapi Shelley memutuskan untuk tetap membesarkan anak itu seorang
diri. Setelah beberapa tahun, Shelley mulai jatuh bangun menghadapi gaya
hidupnya yang berantakan dan ingatannya kembali kepada hubungan yang pernah dia
miliki dengan Tuhan sewaktu ia kecil.
"Saya
tidak pernah kehilangan iman saya dalam Tuhan, tapi saya sudah tidak percaya
lagi kepada-Nya. Saat itu saya merasa tidak bisa lagi mempercayai siapapun dan
saya hanya melakukan apa yang menurut saya memang perlu untuk saya lakukan.
Itulah cara saya menimbang dan menjalani kehidupan saya."
Dunia
pelacuran lambat laun mulai luntur dalam hidupnya. Shelley takut diperkosa atau
dilempar ke dalam penjara seperti pekerja seks lainnya.
"Namun
saat itu ada seseorang yang berkata kepada saya, ‘Kenapa kamu tidak menjadi
bintang porno saja?' Saya bilang, ‘Porno?' Mereka bilang, ‘Iya!'. Dan saya
bilang, ‘Saya belum pernah berpikir untuk melakukan itu. Kamu tahu dari mana?'
Dan dia bilang bahwa mereka akan membayar saya 2000 dollar untuk sebuah film
porno. Saya bertanya, ‘Itu untuk satu film?' Saya tidak tahu dunia seperti apa
yang akan saya hadapi saat itu, mungkin seperti pelacuran, hanya saja yang ini
legal. Jadi saya tidak perlu masuk penjara. Dan tawaran itu sangat menggiurkan
bagi saya."
Tapi Shelley
tidak tahu tentang harga yang harus ia bayar sebagai seorang bintang film
porno. Pada hari pertama saat shooting akan berlansung, dia pun menemukan
jawabannya.
"Tepat
pada saat saya memasuki adegan itu, rasanya seperti ada restu dari setan dan
urapan kegelapan yang jatuh pada saya. Sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang
sangat gelap. Tidak seperti dunia pelacuran, sepertinya saya tahu kalau saya
berada dalam teritorinya iblis. Seperti diperhadapkan dengan setan, saya
sungguh tidak percaya bahwa saya akan melakukan hal ini!"
Namun
Shelley mampu melewati hal itu dan karirnya melonjak. Ketenaran dan kekayaan
menjadi suatu hal yang adiktif. Di balik layar, Shelley hancur.
"Saya
pikir saya tidak akan pernah keluar dari pornografi karena saya merasa tidak
ada pilihan lain untuk saya!"
Di saat-saat
yang paling gelap dalam kehidupannya, Shelley merasakan kasih Tuhan
menjamahnya. Bahkan Shelley mulai merasakan Roh Tuhan sebelum dia berpose di
depan kamera.
"Tuhan
seperti hadir di ruangan itu dan berkata, ‘Tolong jangan lakukan ini!' Tuhan
benar-benar hadir! Dia berkata, ‘Shelley, tolong jangan lakukan hal ini!' Dan
saya berkata, ‘Ya, tapi Engkau tidak memelihara hidup saya. Apa yang harus saya
lakukan? Saya mahir dalam hal ini. Mereka mencintai saya. Mereka pikir saya
hebat. Orang tua saya saja tidak peduli. Dan Tuhan, Engkau juga tidak peduli
pada saya!' Tapi Tuhan berkata, ‘Aku peduli! Aku sudah menanggung semuanya di
kayu salib untuk kamu. Aku sudah bayar semuanya di sini. Aku mengampuni kamu.'
Dan saya berkata, ‘Bagaimana bisa Engkau mengampuni saya? Saya sudah melakukan
banyak hal yang sangat buruk!'" kisah Shelley sambil menangis.
Shelley
tidak siap untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Tapi dia sudah tidak
menjadi bintang film porno lagi. Shelley terkena penyakit kelamin dan secara
diam-diam meninggalkan dunia film dewasa. Panggilan untuk bangkit, kembali
datang dalam hidupnya.
"Saya
mengalami sebuah kecelakaan mobil yang sangat parah. Mobil yang saya naiki
terguling-guling dan saya yakin saat itu saya pasti mati. Saya pasti mati dalam
kecelakaan ini. Saya yakin saya pasti akan masuk neraka. Itu hal pertama yang
muncul dalam pikiran saya, saya pasti masuk neraka! Tapi ternyata saya selamat
tanpa lecet sedikitpun. Saya bilang, Tuhan benar-benar sedang berbicara kepada
saya. Saya tidak akan kembali menoleh ke belakang. Tuhan yang tahu apa yang akan
saya lakukan selanjutnya. Tepat setelah itu saya bertemu dengan seseorang yang
sekarang sudah menjadi suami saya, Garrett," kisah Shelley menceritakan
bagaimana Tuhan menyatakan kuasa-Nya atas hidupnya.
Garrett,
suami Shelley saat ini, menceritakan mengenai awal hubungannya dengan Shelley.
"Waktu
itu saya sedang berada di titik terbawah dalam hidup saya. Saya mulai memakai
obat-obatan terlarang. Waktu saya bertemu Shelley, saya bertemu dengan
seseorang yang berada di level hidup yang sama dengan saya, dan kami mulai
menjadi sahabat baik. Kami tidak dapat dipisahkan. Saya tidak pernah berhasrat
untuk melakukan hubungan seksual dengan Shelley, hubungan kami seperti sahabat.
Cerita tentang Tuhan dan Tuhan saat kami masih kecil mulai membangun kami, dan
kami pun memiliki hubungan persahabatan yang semakin erat. Dan kami benar-benar
menyadari bahwa hubungan kami mulai menuju ke arah yang berbeda."
Pria yang
awalnya adalah sahabatnya tak lama kemudian menjadi suaminya. Bersama-sama,
Shelley dan Garrett kembali kepada Tuhan. Dan Tuhan menolong mereka dengan
membersihkan kehidupan mereka.
"Saya
mulai melihat Tuhan sebagai sosok Bapa. Bukan seperti Tuhan yang ada di langit
dan berkata supaya kita harus mengikuti segala perintah-Nya, kalau tidak kita
akan dihukum. Tuhan menjadi seperti seorang Bapa untuk saya," ujar Shelley
mengisahkan awal pemulihan dalam hidupnya.
Tuhan secara
ajaib menyembuhkan penyakit kelamin Shelley. Namun pemulihan dirinya secara
emosional memerlukan waktu yang cukup lama. Shelley bergumul untuk belajar
menjadi seorang istri dan ibu dari 3 orang anak perempuan. Shelley mempelajari
Alkitab untuk menemukan jawabannya.
"Saya
harus belajar untuk mengampuni setiap orang karena saya menyalahkan semua orang
atas segala hal yang terjadi dalam kehidupan saya. Jadi Tuhan ajarkan saya
tentang pengampunan, karena kalau Tuhan telah mengampuni saya, kenapa saya
tidak bisa mengampuni orang lain?"
Shelley juga
telah mengampuni dirinya sendiri dan dia telah meninggalkan masa lalunya untuk
selamanya.
"Sewaktu
kita secara sadar mempraktekkan prinsip firman Tuhan, lambat laun hal itu akan
menjadi kebiasaan dan terjadi dengan sendirinya di dalam diri kita. Merupakan
hal yang alami bagi saya untuk melakukan firman Tuhan dari 2 Korintus
10:5 (Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu
yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus). Sudah
menjadi hal yang alami bagi saya untuk menaklukkan segala pikiran yang negatif.
Perlu waktu bertahun-tahun bagi saya untuk mempraktekkan hal itu, karena bisa
Anda bayangkan bahwa saya memiliki banyak pikiran negatif yang harus
ditaklukkan. Setan akan berulang-ulang berkata kepada saya ini adegan filmnya,
ini skenarionya, ingat bahwa kamu dulu adalah seorang pelacur. Hal itu datang
bertubi-tubi selama proses pemulihan itu. Karena itu saya harus memilih untuk
mempercayai Firman Tuhan," Shelley mengisahkan proses pemulihan yang
terjadi dalam hidupnya.
Saat ini
Shelley pada akhirnya dapat membagikan kebebasan yang dia temukan dalam Kristus
kepada anak-anaknya dan juga kepada dunia.
"Tuhan
berkata kepada saya bahwa tidak satu ons pun dari sakit hati yang pernah saya
alami menjadi sia-sia dan tidak mendatangkan kebaikan. Tuhan sangat setia
kepada saya. Dalam setiap hal Dia sungguh setia," ujar Shelley menutup
kesaksiannya.
Tuhan tidak
pernah sedikitpun melupakan Anda. Sekali Anda pernah berada di genggaman-Nya,
tak akan ada satu kuasa pun yang sanggup mengambil Anda dari genggaman kasih
Tuhan. Jangan pernah lupakan kasih-Nya dalam hidup Anda yang terkelam
sekalipun. (Kisah ini ditayangkan 27 November 2008 dalam acara Solusi Life di
O'Channel)
Sumber :
Shelley Lubben/jawaban.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar