Kamis, 12 Februari 2015

April, lokalisasi Kedung Bantheng Ponorogo resmi ditutup pemkab

* Pemprov siapkan modal untuk PSK


April, lokalisasi Kedung Bantheng Ponorogo resmi ditutup pemkab - Pemprov siapkan modal untuk PSK - Suasana lokalisasi Kedung Bantheng Ponorogo yang akan ditutup Pemkab April mendatang(Foto: Arso)Suasana lokalisasi Kedung Bantheng Ponorogo yang akan ditutup Pemkab April mendatang


Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk segera menutup lokasisasi Kedung Bantheng mendapatkan dukungan dari Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jatim.
Dukungan yang diberikan Pemprov Jatim tersebut disampaikan oleh Ashar, Asisten III Bidang Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur, usai bertemu dengan Bupati Ponorogo Amin, di gedung Pringgitan. Selain asisten 3 Pemprov Jatim, ikut dalam pertemuan itu Kabiro Kesra dan Kabid Bantuan Sosial Pemprov Jawa Timur. Sementara Bupati Amin, didampingi oleh Kepala Dinsosnakertrans Ponorogo, Sumani.
Ashar mengatakan,”Dukungan ini diberikan agar Pemkab Ponorogo tidak ragu-ragu lagi, menutup lokalisasi Kedung Bantheng.”
Pemerintah pusat melalui kementerian Sosial RI, telah menyiapkan dana bantuan untuk para pekerja seks komersial, sebesar Rp5,050 juta tiap orang. Pemprov Jawa Timur sengaja tidak memberikan bantuan dana tambahan atau pesangon bagi mereka, karena menurutnya, ditakutkan akan terjadinya dobel anggaran.
Pun demikian, Ashar menegaskan, “Pemprov tidak akan tinggal diam begitu saja, setelah para PSK kembali pulang ke rumahnya masing-masing, mereka akan terus kami pantau.”
Ashar juga berjanji akan melakukan pendampingan kepada calon mantan PSK tersebut sampai betul-betul bisa mandiri. Lebih lanjut, tahun ini ditargetkan semua lokalisasi di Jawa Timur bisa ditutup. Disebutkanya, hingga bulan Februari ini, tinggal dua lokalisasi saja yang belum ditutup, yaitu Kedung Banteng di Ponorogo dan sebuah lokalisasi di kota Mojokerto.
Sementara itu Bupati Amin mengatakan, penutupan lokalisasi Kedung Banteng paling lambat dilakukan pada bulan April mendatang. “Sebelum bulan puasa diusahakan lokalisasi itu sudah kosong. Pemkab Ponorogo telah memberikan bekal ketrampilan untuk para penghuni lokalisasi,”paparnya.
Disebutkanya, pembekalan yang telah diberikan yaitu berupa pendidikan dan pelatihan kerja sebagai modal mereka untuk membuka usaha baru yang lebih baik. Bupati Amin menambahkan, Pemkab Ponorogo juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 480 juta untuk operasioanal penutupan lokalisasi Kedung Bantheng, tahun ini.
Dengan penutupan lokalisasi Kedung Banteng, Pemkab Ponorogo tidak hanya memikirkan para PSK, namun juga punya PR lain yaitu memikirkan para mucikari yang ada di lokalisasi . Pemkab juga akan mengantisipasi kemungkinan munculnya tempat-tempat liar baru sebagai pengganti lokalisasi Kedung banteng. Karena menurutnya hal itu bisa menambah masalah baru. (http://www.lensaindonesia.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar