Minggu, 08 Juni 2014

Hartono dan Keyko, dua mucikari yang perburuk citra Surabaya


GM Hartono dan Yunita alias Keyko, dua nama ini boleh dibilang telah mencoreng nama Kota Surabaya yang notabenenya merupakan Kota Pahlawan. Kedua anak manusia berbeda zaman itu tenar sebagai mucikari dari kota berlambang ikan dan buaya tersebut.Hartono bernama lengkap Hartono Setyawan. Dia juga kerap disapa Hartono Prapanca. Pada era 1980-an, nama Hartono dikenal sebagai seorang mucikari yang piawai mengorganisir bisnis esek-eseknya dengan rapi.
Keseriusan Hartono berkecimpung di bisnis hitam itu dia tunjukan dengan menyulap puluhan 'perempuan' panggilannya, hingga menjadi seorang pribadi yang berkelas. Hartono berkeinginan ujung tombak bisnisnya itu tidak berperilaku seperti penjaja seks pinggiran. Guna mewujudkan hal itu, dia sampai menyewa pengajar kursus kepribadian khusus buat para anak buahnya.
Dengan cara itu, Hartono memang tidak main-main. Dia pun membidik para pelanggan para dayang-dayangnya dari kalangan kelas atas. Jika servis diberikan memuaskan, para lelaki hidung belang itu pun tidak ragu-ragu untuk merogoh kocek sedalam-dalamnya.
Wilayah bisnis esek-eseknya juga sangat luas, yakni ada di Batam, Jakarta, Riau, Surabaya, dan Bali. Itu sebabnya, para pelanggannya bisa dengan mudah memesan "ayam" Hartono jika sedang dinas di kota-kota tersebut. Tinggal kontak, seorang wanita cantik langsung meluncur ke tempat yang diinginkan pelanggan.
Tidak jauh beda dengan Hartono, Yunita alias Keyko juga berkecimpung di dunia bisnis lendir itu. Perempuan berusia 34 tahun itu menjadi 'mami' untuk dua ribu lebih pelacur. Jaringan prostitusi Keyko meliputi Surabaya, Malang, Semarang, Jakarta, Bandung dan Banjarmasin dibantu sekitar 50 germo.
Saat 'berjualan', Keyko nampak selangkah lebih maju dari Hartono dengan menggunakan kecanggihan teknologi. Meski bergerak di bawah tanah, dia mengandalkan layanan Blackberry Messenger dengan memasang nama 'Keyko Love' pada profilnya. Ternyata, Keyko juga melayani permintaan para birokrat maupun para pengusaha sukses di Tanah Air.
Berbeda dari Hartono, Keyko kerap menggaet anak buahnya yang mayoritas berprofesi perawat, mahasiswa, maupun pekerja kantoran. Keyko pun jeli buat merekrut anak buah. Biasanya, 'anak-anak' Keyko ialah mereka yang menjalani gaya hidup hedonis. Alhasil, hanya demi alasan bisa dikenal teman sebagai orang kaya dan memiliki harta, mereka pun rela menjajakan tubuhnya.
Namun, sepak terjang keduanya harus berhenti di balik jeruji besi. Harta mereka yang dikumpulkan dengan cara menyimpang tersebut pun lama kelamaan habis seiring berjalannya proses hukum yang mereka hadapi.
Sumber: Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar