Minggu, 08 Juni 2014

Dorong PSK dan Mucikari Berwirausaha


JPNN

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan rencana penutupan lokalisasi Klakahrejo, Benowo. Selain mempersiapkan anggaran untuk kompensasi sebelum dideklarasikan resmi pada Minggu (25/8), mereka memberdayakan 150 PSK dan 70 pemilik wisma. Tujuannya, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) itu nanti memiliki modal keterampilan untuk menjadi wirausaha.

Lurah Klakahrejo Mochammad Taufik mengatakan, pihaknya tidak serta-merta lepas tangan setelah lokalisasi ditutup. "Tim dari masyarakat setempat masih mendata jenis usaha yang hendak dijalankan," jelas Taufik, Minggu (11/8).

Jajarannya dan pihak kecamatan berupaya penutupan salah satu prostitusi di Moroseneng itu berjalan lancar. Penutupan dilakukan setelah para penghuni dan mucikari sudah beralih profesi dinilai akan lebih baik. Dengan begitu, tidak ada kekhawatiran mereka terjun lagi ke pekerjaan lama.

Lantaran pendataan dilaksanakan warga, Taufik belum bisa memerinci profesi apa saja yang bakal dilakoni PSK maupun pemilik wisma. "Kita tunggu saja," ujar Taufik.

Camat Benowo Edi Purnomo menyatakan, dinas terkait seperti dinas perdagangan dan industri, dinas koperasi, serta PD Pasar Surya mengupayakan revitalisasi pasar dan sentra PKL di dekat lokalisasi. Langkah tersebut ditempuh agar mereka bisa berwirausaha dengan berjualan di pasar.

"Koordinasi di tingkat dinas berada di bawah dinas sosial. Intinya, fasilitas pasar dan sentra PKL akan mempermudah pasca penutupan lokalisasi," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Benowo Djoko Susilo memastikan bakal terus memonitor selama masa persiapan hingga pasca penutupan lokalisasi tersebut. "Kami mengantisipasi dengan gencar operasi setiap hari," katanya. Sasaran sweeping adalah lokalisasi dan tempat hiburan malam di sekitarnya. Juga rumah hiburan umum. (Sumber: http://berita.plasa.msn.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar