Selasa, 27 Mei 2014

Perbedaan Dolly, Kramat Tunggak, Sarkem, dan Saritem

Membaca tulisan kompasianer Bu Anni yang berjudul ‘Di Lokalisasi Saritem itu, Aku ….’ yang dipublish tanggal 30 December 2013 jam 19:07, membuat saya tergerak untuk menuliskan tulisan ini.
Saritem adalah nama lokalisasi di Bandung Jawa Barat yang namanya cukup tersohor sampai ke seluruh Indonesia. Entah kenapa diberi nama Saritem, padahal banyak PSK di sana yang berkulit putih khas orang sunda, bukan berkulit hitam khasnya orang Afrika, sebenarnya lebih pas mantab diberi nama Sariputih.
Dolly adalah nama lokalisasi di Surabaya Jawa Timur yang namanya juga cukup tersohor sampai ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke negara tetangga. Entah kenapa diberi nama Dolly, seperti nama artis asal Hollywood Dolly Parton, atau nama domba hasil kloningan, padahal baik Dolly Parton maupun domba Dolly belum pernah mampir ke Surabaya.
Pasar Kembang (Sarkem) adalah lokalisasi di Yogyakarta yang namanya juga cukup tersohor sampai ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke negara tetangga. Terletak di ujung jalan Malioboro, tidak jauh dari stasiun Tugu membuat Pasar Kembang (Sarkem) mudah ditemukan. Entah kenapa diberi nama Pasar Kembang? Apakah memang banyak pedagang kembang seperti di Jalan barito Jakarta Selatan atau di Rawa Belong Jakarta, atau karena banyak kembang-kembang berusia muda penjaja cinta yang siap dipetik oleh pria yang membawa banyak rupiah.
Kramat Tunggak adalah nama lokalisasi di Jakarta Utara, yang namanya juga cukup tersohor sampai ke seluruh Indonesia. Letaknya yang dekat pelabuhan Tanjung Priok membuat Kramat Tunggak banyak didatangi pelaut yang kapalnya bersandar di Pelabuhan. Siapa bilang pelaut mata keranjang? Tidak ada yang bilang, karena yang saya tahu pelaut itu matanya 2, kalo yang matanya 1 itu bajak laut (pirates), bukan pelaut (sailor/seaman).
4 lokasi lokalisasi terbesar di Indonesia sudah diprolog oleh saya, lalu apa perbedaannya?
Saya sendiri karena belum pernah mampir ke Dolly, Kramat Tunggak, Sarkem maupun Saritem, tentu tak bisa menuliskan apa perbedaannya, takutnya nanti salah sebut. saya juga gak berani menuliskan menurut hasil google seperti yang biasa dilakukan oleh beberapa kompasianer, kuatir datanya gak valid, karena lebih valid jika menuliskan hasil pengalaman atau pengamatan langsung.
Nah, maka untuk tahu apa perbedaan antara Dolly, Kramat Tunggak, Sarkem atau Saritem, diperlukan kerja sama dari rekan-rekan kompasianer, misal Gatot Swandito, Rhatam Alvarizi, Jati, Muhammad Armand, Elde dll, yang (mungkin) pernah mampir kesana untuk menuliskan testimoninya di kolom komentar.
Tak usah malu, tak usah kuatir, semua informasi akan dihargai, sesuai motto kompasiana sharing and connecting. bukankah memberi (informasi) itu lebih baik daripada menerima (informasi)?
Selamat malam Indonesia
(pakde kartono/regional.kompasiana.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar