Sabtu, 27 September 2014

Tujuh PSK Cantik Digaruk Polisi

Polisi merazia pekerja seksual di wilayah Kutoarjo. (Foto : Jarot Sarwosambodo)
Operasi penyakit masyarakat (pekat) terus digalakkan pihak Kepolisian Sektor Kutoarjo. Pekerja seks komersial (PSK) seperti enggan pergi. Lagi-lagi polisi mendapati kupu-kupu malam itu berkeliaran di dinginnya malam Kutoarjo.
Kapolsek Kutoarjo AKP Suryanto SH mengemukakan, PSK yang terjaring razia merupakan wajah lama. "Mereka biasalah, wajah lama, lagi-lagi kena razia," ungkapnya kepada KRjogja.com, Kamis (25/09/2014).
Para penjaja seks komersial itu beroperasi di sejumlah warung remang-remang kawasan Stasiun Besar Kutoarjo. Mereka berpura-pura menjadi pelayan warung kopi, namun menyelipkan rayuan kepada lelaki hidung belang yang datang.
Menurutnya, aktivitas prostitusi di kawasan stasiun kembali terendus ketika polisi menggelar operasi Comal Candi semalam. "Ketika kami melewati kawasan stasiun, ada warung yang rame sekali dan sepertinya tidak wajar karena bukanya sampai larut malam. Kami curiga karena warung itu dulu pernah dirazia dan ditemukan aktivitas prostitusi," ujarnya.
Petugas kemudian mendekati warung, namun sejumlah lelaki berhamburan melarikan diri. Petugas semakin curiga dan melakukan penggeledahan. Mereka mengamankan sejumlah lelaki yang berada di warung dan tujuh perempuan.
Polisi juga mendapati sejumlah bilik dalam warung makan. "Setelah kami interogasi, mereka mengatakan ada aktivitas seksual yang dilakukan dalam bilik atau tempat lain, yang penting warung itu menjadi lokasi transaksi," tuturnya.
Polisi melepaskan lelaki yang sempat diamankan karena tidak terbukti menggunakan jasa prostitusi. Sementara tujuh perempuan tetap menjalani sidang tindak pidana ringan di Pengadilan Negeri (PN) Purworejo. "Sesuai peraturan daerah, dendanya Rp 500 ribu, namun ada beberapa yang muka lama didenda Rp 1 juta karena mengulangi perbuatannya. Semoga mereka betul-betul kapok," tandasnya. (http://krjogja.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar