Minggu, 25 Mei 2014

Teh talua, minuman penambah stamina lelaki Minang

Teh talua, minuman penambah stamina lelaki Minang
Teh Talua. ©blogspot.com  

Teh talua, sebuah minuman yang tidak asing bagi masyarakat Minangkabau. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah teh telur, artinya campuran telur mentah dengan teh. Mungkin, anda akan bergidik geli sembari menyerukan 'Nggak amis, apa?'.

Namun kesampingkan dulu pertanyaan tersebut, sebab teh talua adalah campuran gula dan kuning telur ayam kampung dikocok sampai berbusa putih, lalu ditambah dengan larutan teh panas dan terakhir diberi susu kental.

Tampilan teh talua jika dalam gelas bening memiliki estetika yang cantik dengan tiga tingkat bagian warna. Tingkatan paling bawah berwarna putih yang merupakan tumpukan susu kental, tingkatan bawah berwarna kecokelatan yang merupakan campuran larutan teh, tingkatan paling atas merupakan gumpalan busa hasil kocokan. Sekilas minuman ini mirip dengan Cappucino ataupun teh tarik.

Biasanya, gelas kecil yang berisikan teh talua dialas dengan piring kecil yang disampingnya diberi potongan jeruk nipis. Potongan jeruk nipis penambah untuk kesegaran rasa teh talua itu sendiri. Tidak itu saja, sendok aluminium kecil diletakkan sebagai teman untuk mengaduk minuman tersebut. Aduklah yang tepat dan lalu teguk, rasakan sensasinya.

Baiklah, tinggalkan dulu kenikmatannya, kita bicara arti teh talua bagi lelaki Minangkabau.

Sama halnya kopi bagi kebanyakan orang, yaitu teman yang asyik dalam diskusi atau obrolan, begitu juga arti teh talua bagi banyak lelaki Minang. Tak lengkap rasanya menikmati obrolan tanpa teh talua dihadapan mereka.

Biasanya, teh talua dinikmati pada pagi hari ataupun malam hari. Saat pagi hari, menikmati sarapan di lapau, warung makan, bersama lontong sayur sembari menciptakan obrolan bersama, teh talua kawan yang tepat. Begitu juga saat malam hari, beberapa lapau atau rumah makan di Sumatera Barat selalu ramai diisi oleh kaum lelaki usai seharian sibuk mencari rezeki. Obrolan mengenai bola, politik, dan gosip sekitar kampung menjadi topik yang sangat disukai.

Teh talua diyakini sebagai penambah stamina. Maka itu dulunya di pagi hari, petani sebelum berangkat ke sawah atau ladang mereka menikmati teh talua terlebih dahulu, agar stamina mereka tetap terjaga dalam bekerja.

Namun, dalam sejarahnya, teh talua juga dikenal sebagai minuman bergengsi yang sering dinikmati oleh kaum borjuis. Sekarang pun, banyak pengusaha Minang maupun pejabat Minang, memilih minuman tersebut dalam pertemuan mereka saat menyinggahi rumah makan atau restoran Minang.

Penikmat teh talua tidak hanya datang dari kaum tua lelaki Minang, tapi juga dari kaum mudanya.

Hal itu diakui oleh Ultra (23), mahasiswa tingkat akhir Universitas Negeri di Padang ini mengatakan, mengobrol sambil menghabiskan waktu bersama teman-teman kampusnya tak lengkap jika tidak ditemani teh talua. "Kalau ke lapau sama teman kampus, selalu pesan teh talua. Kadang, nikmati teh talua sambil main koa,"

Lain lagi dengan Filtra (21), mahasiswa salah satu universitas swasta di kota Padang ini mengaku, menikmati teh talua saat banyak tugas kuliah yang memaksanya begadang, "Lumayan untuk nambah stamina," ujarnya saat dihubungi melalui merdeka.com melalui telepon, Jumat (23/5).

Baiklah, penasaran dengan sensasi minuman yang sekilas mirip Cappucino ataupun teh tarik ini, maka jaga lewatkan untuk mencobanya jika mendapat kesempatan untuk mengunjungi ranah Minang.

Namun, jika ingin bersusah, bisa dibuat sendiri di rumah atau mencari rumah makan Padang yang menyediakan menu minuman tersebut.

Minuman ini dapat dinikmati untuk seluruh kalangan, meski umumnya kebanyakan lelaki yang meminumnya. Namun perlu diingat, untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi, dianjurkan jangan banyak mengonsumsi minuman ini. (www.merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar