Senin, 26 Mei 2014

Dakwah Penyembuhan Ala Lokalisasi Dolly

Situasi di lokalisasi Dolly, Surabaya.
Situasi di lokalisasi Dolly, Surabaya.
 
Berbagai cara berdakwah dilakukan ulama di wilayah lokalisasi. Salah satunya dengan menggunakan metode penyembuhan islami.
Seperti yang dilakukan Ngadimin Wahab atau yang akrab disapa Abah Petruk.
Abah petruk tidak hanya melakukan dakwah dengan cara mengadakan pengajian. Namun juga memberikan penyembuhan bagi para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mengalami gangguan kesehatan seksual hingga nonmedis.
Ketika ditemui Republika di rumahnya, Abah Petruk mengakui, dakwah penyembuhan yang dilakukannya lebih menyentuh para PSK. Karena banyak dari mereka yang mengalami gangguan kesehatan yang tidak biasa. Sebut saja gangguan akibat aktivitas seksual hingga penyakit non-medis semisal kesurupan, santet hingga tenung.
"Mereka (PSK) tidak sedikit yang mengalami gangguan nonmedis yang tidak bisa disembuhkan. Di sinilah saya memasukkan nilai keimanan kepada mereka," ujar Abah Petruk kepada Republika, Senin (28/1).
Abah Petruk mengungkapkan, fakta bahwa kerasnya persaingan di lokalisasi terlihat di Dolly. Dari pengakuan wanita PSK ke Abah Petruk, seringkali mereka diguna-guna.
Mereka, jelas Abah Petruk, diguna-guna oleh pihak yang ingin pesaing bisnis prostitusinya tidak maju. Atau oleh mantan pelanggan setia si PSK.
"Ini adalah fakta dakwah yang harus ditempuh oleh para dai dan daiyah di lokalisasi," ungkap angkota Ikatan Dai Area Lokalisasi (Ideal) yang dibentuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Ia pun memastikan, dakwah penyembuhan yang dilakukannya bukanlah syirik. Karena sesuai dengan kaidah Islam. Penyembuhan yang dilakukan Abah Petruk sebenarnya seperti ruqyah.
Yaitu dengan memberi air minum yang dibacakan ayat suci Alquran untuk penyembuhan. Ia pun menekan pentingnya kekuatan iman dalam menjalani kehidupan dan meninggalkan hal-hal maksiat agar tidak mudah diganggu setan.
Ia juga menekankan pentingnya niat bertaubat dan meninggalkan perilaku maksiat sebagai syarat penyembuhan. Tanpa ada niat taubat, maka tidak akan sembuh.
"Jadi ini seperti memaksa mereka untuk bertaubat," tutur Pengurus Suriyah NU Ranting Putat Jaya ini.
Ia mengakui dakwah yang dilakukannya ini terbukti lebih efektif. Buktinya, sekitar 10 orang dari PSK dan mucikari bisa disembuhkan setiap tahunnya. Mereka kemudian beralih profesi hingga memilih pulang ke kampung halaman. (www.republika.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar