Sabtu, 12 Juli 2014

Salon Desiva Ditutup Paksa


Tak Punya SIU, Terima Pijat di Bulan Puasa

SAMARINDA. Peraturan Wali Kota (Perwali) Samarinda Nomor 503 Tahun 2014 tentang Pengaturan dan Penutupan Sementara Tempat Hiburan Malam (THM) dan Sejenisnya selama Ramadan, sepertinya tidak digubris semua pihak. Buktinya, masih ada yang nekat beroperasi secara diam-diam. Salah satunya adalah Salon Desiva yang berada di Ruko Alaya, Sungai Pinang. Salon itu tetap nekat beroperasi, bahkan dengan menerima pijat di dalam kamar terkunci. Bahkan dalam operasi Kamis (10/7) malam lalu, Satpol PP memergoki langsung sejumlah terapis perempuan yang tengah memijat tamu pria di dalam kamar. Malam itu juga, Satpol PP langsung menutup paksa salon tersebut. Apalagi saat diperiksa, ternyata Salon Desiva baru memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU), sedangkan Surat Izin Usaha (SIU) masih diproses.
“Makanya kita langsung segel. Kemudian pemiliknya kita panggil dan berikan peringatan keras. Karena selain melanggar Perwali Nomor 503 Tahun 2014, juga melanggar Perda (Peraturan Daerah) Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Perizinan,” terang Kepala Satpol PP Kota Samarinda, Ibnu Araby kepada Sapos, kemarin.
Kalaupun Salon Desiva sudah mengantongi SIU, lanjut Ibnu, seharusnya tetap tidak boleh menerima tamu pria untuk pijat ataupun spa. Sehingga temuan personel Satpol PP jelas-jelas melanggar peraturan, terlebih dalam suasana Ramadan.
“Selain menyegel, kita juga mengamankan genset, kursi refleksi, baju sauna, serta sejumlah peralatan pijat lainnya. Ini bagian dari pelanggaran berat sehingga kami berikan teguran keras. Selanjutnya ke depan kami akan menyasar sejumlah lokalisasi. Karena informasi dari warga, kabarnya masih banyak yang nekat beroperasi selama Ramadan ini,” terangnya.
Informasi soal salon yang menerima pijat di dalam kamar tersebut, tambah Kasie Penyelidik dan Penyidik PPNS Satpol PP, Zulfikar Syafarie, awalnya berasal dari warga. Karena itu, pihaknya sempat beberapa kali melakukan pengintaian. Baru malam itu mereka menerjunkan tim khusus untuk melakukan penertiban di lapangan.
“Pokoknya kami akan terus bergerak untuk mengamankan Perda dan Perwali, terutama selama Ramadan ini. Kita tidak mau berikan celah sekecil apapun untuk melakukan pelanggaran,” tegas Zulfikar. (www.sapos.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar