Organisasi Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang siap menampung para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berasal dari Dolly.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang AM Juma’I mengatakan, sebagai
organisasi sosial Dakwah amar ma'ruf nahi mungkar Pemuda Muhammadiyah
bertekad mengembangkan peran dakwahnya ke ranah yang lebih luas, seperti
kaum PSK yang dianggap marginal.
"Kami siap menampung PSK dari Dolly untuk dilakukan pendampingan
dengan memberikan pelatihan keterampilan dan bimbingan keagamaan. Kita
akui bahwa penyelesaian masalah sosial seperti ini memang tidak
sederhana," katanya, Minggu (22/6).
Dikatakan Juma’i, untuk menyelesaikan persoalan PSK perlu adanya
kesinambungan dan sinergi kepedulian antara tokoh agama, tokoh
masyarakat, pengusaha dan pemerintah. "Jalinan ini harus kokoh dan harus
kompak, dibutuhkan pemikiran dan langkah strategis untuk solusi ini,"
katanya.
Lebih lanjut Juma’i menjelaskan, gerakan Filantropi seperti ini telah
membuktikan bahwa Muhammadiyah bisa eksis dengan pendirian rumah sakit,
panti asuhan, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, pondok pesantren,
koperasi dan amal usaha lainnya yang memang benar-benar diperuntukkan
untuk kepentingan umat.
Pihaknya terinspirasi cerita sukses Pimpinan Cabang Muhammadiyah
(PCM) Krembangan Surabaya yang telah berhasil membina anak yatim piatu
dan mantan PSK bahkan germo di daerah itu, melalui Rumah Singgah Rumah
Pintar Matahari dari Jalanan Membangun Negeri.
"PCM Krembangan berhasil menyulap kawasan pelacuran menjadi kawasan
santri tanpa harus mengusir penghuni lamanya. Maka saya yakinlah
Muhammadiyah sudah sangat terbiasa berkiprah untuk menangani masalah
sosial tersebut, sebagaimana yang dilakukan Muhammadiyah yang ada di
Jawa Timur," tegasnya. (http://www.suaramerdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar