Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, sedikit demi sedikit membeberkan beberapa fakta mencengangkan dibalik razia besar-besaran yang di gelar disejumlah lokasi hiburan malam, termasuk salahsatunya, di Surya Citra Hotel (SCH), Jalan Siak II, Pekanbaru.
Temuan di lokasi, petugas banyak mendapati beberapa bukti kuat, yang jadi indikasi kalau SCH merupakan tempat lelaki hidung belang untuk melampiaskan hasrat duniawinya. Tak hanya menyediakan wanita teman karaoke, disini juga diduga melayani permintaan pengunjung yang ingin booking wanita buat teman tidur sesaat.
"Banyak kita temukan dugaan indikasi kalau di SCH diduga ada prostitusi. Selain ada kamar di dalam ruang karaoke, kita juga menemukan nota pembayaran jasa prostitusi dari kasir. Ada kondom, alat mandi dan lain sebagainya, diduga sengaja disediakan bagi pengunjung yang ingin short time dengan wanita pendampingnya," beber Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bimo Arianto.
Masih menurut dia, aparat kepolisian juga menemukan beberapa pin yang dikenakan para wanita itu. Pin bertuliskan angka ini sebagai penanda wanita yang dipesan. Lebih mencengangkannya lagi, di etalase bahkan dipajang foto wanita, sehingga tamu yang ingin pesan bisa memilih. "Ya itu semua sebagai bukti awal kita atas dugaan adanya prostitusi disana, kita masih selidiki," katanya.
Bayaran wanita inipun bervariasi, dimana pengunjung harus merogoh kocek sekitar Rp300 ribu untuk teman karaoke, dan bisa lebih mahal lagi jika ingin membawanya ke kamar 'esksekusi'. "Ada tarifnya Rp300 ribu (di luar cas karaoke,red), hingga ada jutaan Rupiah. Nanti ada paket-paketnya, lengkap dengan fasilitas seperti kondom, kamar, handuk dan alat mandi," sebutnya, Minggu (1/11/2015).
Pantauan GoRiau.com, usai razia yang dilaksanakan dinihari tadi, polisi menyita ratusan bungkus kondom, tas berisi perlengkapan mandi, handuk, bon tamu booking, dan lainnya. Selain itu petugas juga membawa 15 orang wanita dari SCH, untuk diperiksa urine dan dimintai keterangannya atas dugaan prostitusi tersebut.
Temuan di lokasi, petugas banyak mendapati beberapa bukti kuat, yang jadi indikasi kalau SCH merupakan tempat lelaki hidung belang untuk melampiaskan hasrat duniawinya. Tak hanya menyediakan wanita teman karaoke, disini juga diduga melayani permintaan pengunjung yang ingin booking wanita buat teman tidur sesaat.
"Banyak kita temukan dugaan indikasi kalau di SCH diduga ada prostitusi. Selain ada kamar di dalam ruang karaoke, kita juga menemukan nota pembayaran jasa prostitusi dari kasir. Ada kondom, alat mandi dan lain sebagainya, diduga sengaja disediakan bagi pengunjung yang ingin short time dengan wanita pendampingnya," beber Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bimo Arianto.
Masih menurut dia, aparat kepolisian juga menemukan beberapa pin yang dikenakan para wanita itu. Pin bertuliskan angka ini sebagai penanda wanita yang dipesan. Lebih mencengangkannya lagi, di etalase bahkan dipajang foto wanita, sehingga tamu yang ingin pesan bisa memilih. "Ya itu semua sebagai bukti awal kita atas dugaan adanya prostitusi disana, kita masih selidiki," katanya.
Bayaran wanita inipun bervariasi, dimana pengunjung harus merogoh kocek sekitar Rp300 ribu untuk teman karaoke, dan bisa lebih mahal lagi jika ingin membawanya ke kamar 'esksekusi'. "Ada tarifnya Rp300 ribu (di luar cas karaoke,red), hingga ada jutaan Rupiah. Nanti ada paket-paketnya, lengkap dengan fasilitas seperti kondom, kamar, handuk dan alat mandi," sebutnya, Minggu (1/11/2015).
Pantauan GoRiau.com, usai razia yang dilaksanakan dinihari tadi, polisi menyita ratusan bungkus kondom, tas berisi perlengkapan mandi, handuk, bon tamu booking, dan lainnya. Selain itu petugas juga membawa 15 orang wanita dari SCH, untuk diperiksa urine dan dimintai keterangannya atas dugaan prostitusi tersebut.
sumber: http://www.goriau.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar