Selasa, 14 April 2015

Warga Yayasan Mojopahit Keluhkan Minimnya Perhatian Pemkot Mojokerto

Foto: Yayasan Mojopahit, Kota Mojokerto, Jawa Timur/MTVN_Nurul Hidayat Foto: Yayasan Mojopahit, Kota Mojokerto, Jawa Timur/MTVN_Nurul Hidayat


Warga yang mendiami puluhan wisma di bawah naungan Yayasan Mojopahit yang lebih dikenal balong cangkring, Kota Mojokerto, Jawa Timur, mengeluhkan minimnya perhatian Pemerintah Kota Mojokerto. Ada 600 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari tuna wisma, tuna karya, dan tuna susila menetap di sana.

Ketua Yayasan Mojopahit, Teguh Stariaji mengatakan yayasan yang berdiri sejak 1984 ini dihuni oleh ratusan warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

"Sampai saat ini, perhatian pihak pemerintah kota (Mojokerto) maupun pemerintah provinsi terhadap yayasan (Mojopahit) kurang," kata Teguh Stariaji di Yayasan Mojopahit, Kota Mojokerto, Senin (14/4/2015).
Warga berharap Pemkot Mojokerto segera memberikan solusi terhadap warga PMKS di Yayasan Mojopahit. Mereka mengaku tidak hanya bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) melainkan buruh dan pekerja usaha kecil menengah.

"Jangan hanya fokus pada pekerja seks komersial saja. Di sini banyak PMKS yang harus diperhatikan. Kalau memang niat mengentaskan masalah ini, seharusnya kita (warga dan Pemkot Mojokerto) duduk satu meja. Bukan main sendiri-sendiri. Harus selaras antara yayasan dan pemerintah kota," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo akan menutup dua lokalisasi yang ada di Jawa Timur. Salah satu lokalisasi itu adalah Yayasan Mojopahit, Kota Mojokerto. (http://jatim.metrotvnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar