Sabtu, 11 Oktober 2014

Program Penutupan Dolly Tidak Jelas

 Banyaknya PSK eks lokalisasi yang kini mangkal di panti pijat-panti pijat ditengarai karena tidak jelasnya program Pemkot Surabaya dalam menangani PSK eks lokalisasi paska ditutup.
Dikemukakan Baktiono, Anggota DPRD Kota Surabaya, adanya dugaan PSK eks lokalisasi yang mangkal di panti-panti pijat ini akibat tidak jelasnya program Pemkot Surabaya. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan Pemkot terhadap PSK tidak maksimal dan asal diada-adakan saja. "Program Pemkot pasca penutupan lokalisasi tidak jelas."
Dulu katanya lokalisasi yang sudah ditutup akan dijadikan sentra industri ataupun sentra perdagangan tapi sampai sekarang tidak pernah terwujud, baik itu di Sememi, maupun di Tambakasri. Upaya pendampingan terhadap PSK juga tidak ada.
"Kalau kondisinya seperti ini, tanpa ditindaklajuti aksi nyata, maka akan tetap banyak PSK yang mangkal di panti pijat dan tempat-tempat lainnya,". ujarnya.
Menurutnya, para PSK ini hanya menyambung hidup. Penutupan lokalisasi mengakibatkan penyebaran PSK menjadi tidak terkontrol. "Sekarang kalau lokalisasi ini sudah ditutup, kontrol atas penyebaran HIV itu seperti apa. Itu juga harus dipikirkan," pungkasnya. (http://surabaya.tribunnews.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar