Selasa, 08 Juli 2014

Imbas Penutupan Dolly, Pekerja di Lokalisasi Ini Pilih Golput


Andrianto, seorang pekerja di Lokalisasi Dolly ini memilih tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Dia kecewa, karena lokalisasi tempat dia mencari nafkah ditutup Pemkot Surabaya.

"Saya nggak mau mencoblos, sesuai komitmen saya. Kalau ada deklarasi penutupan lokalisasi, saya golput," kata Andrianto, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (9/6/2014).

Penjaga salah satu wisma di Lokalisasi Dolly ini menerangkan, gara-gara penutupan Lokalisasi Jarak dan Dolly, pendapatan dia mengalami penurunan drastis.

"Ya biasa sebulan bisa Rp 2 juta. Semenjak ada kabar penutupan lokalisasi, turun drastis, sebulan nggak sampai Rp 900 ribu," terangnya.

Dari pengamatan detikcom di TPS 43 yang membawahi sebagian kawasan Dolly diantaranya RT 6 dan RT 5, RW 6, dari 375 daftar pemilih tetap (DPT), sampai pukul 09.30 wib, yang sudah menggunakan hak pilihnya baru 103 orang.

Menurut Ketua KPPS TPS 43 Sarmin Hasyim, sebagian warga di lokalisasi Dolly sudah ada yang menggunakan hak pilihnya, tapi ada juga yang surat undangannya dikembalikan, karena tidak ada orangnya.

"Undangan C6 sudah kita kirimkan, tapi ada juga nggak ada orangnya," ujar Sarmin Hasyim.

Dari informasi yang dihimpun, DPT di kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak sebanyak 9.915 orang. Kawasan lokalisasi tersebut masuk di wilayah 5 RW (RW 3, 6, 10, 11, 12). Jumlah TPS yang tersebar di kawasan lokalisasi sebanyak 93 TPS. Sedangkan jumlah keseluruhan DPT di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan sebanyak 33.994 orang. (news.detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar