Kamis, 05 Juni 2014

Kanada Akan Ilegalkan Prostitusi Jalanan

Ilustrasi pekerja seks komersil (PSK)
Ilustrasi pekerja seks komersil (PSK) (sumber: Erbanotizie)

Pemerintah konservatif Kanada mengajukan legislasi, Rabu (5/6), yang akan membuat ilegal penggunaan jasa seks dan penjualan seks di area publik di mana sebagian pihak mengritik hal tersebut dapat membuat prostitusi lebih rentan.
Rancangan Undang-undang (RUU) ini merupakan respons Perdana Menteri Stephen Harper atas vonis Mahkamah Agung Kanada yang membatalkan UU anti-prostitusi tahun lalu.
Pengadilan, yang menyidangkan kasus itu atas tuntutan tiga pekerja seks komersil, menghapus larangan pendirian rumah bordil, mencari nafkah dari prostitusi dan menjajakan seks di jalanan.
Vonis MA dipertegas dengan vonis banding di pengadilan Ontario bahwa penghapusan larangan tempat pelacuran akan membahayakan pekerja seks dan memaksa mereka terjun ke jalan-jalan.
Namun, vonis itu belum efektif diberlakukan karena pengadilan memberikan waktu satu tahun bagi parlemen untuk merespons vonis itu dengan legislasi yang baru.
Menteri Kehakiman, Peter MacKay, mengatakan RUU yang baru akan menargetkan germo dan orang yang memiliki kelainan seksual yang membahayakan.
"Kami mengkriminalkan pembelian jasa seksual dan pada contoh yang spesifik adalah (mengkriminalkan) penjualan seks di area-area di mana anak muda di bawah umur 18 tahun bisa hadir," kata MacKay.
Dia menyarankan pengadilan menjelaskan kondisi yang bisa menjerat seseorang jika menjajakan seks dekat dengan tempat area anak-anak muda. Polisi, katanya, akan memiliki pertimbangan untuk memutuskan kapan harus beraksi.
Tak hanya itu, RUU anti-prostitusi baru ini juga akan melarang beredarnya iklan penjualan jasa seks di media cetak atau internet.
Angela Campbell, profesor hukum di Universitas McGill di Montreal, mengatakan RUU itu tidak terlalu melindungi pekerja seks komersil dan hanya memberikan kesempatan bagi partai konservatif untuk mendorong UU dan agenda mereka.
"Membeli dan mengiklankan layanan seks yang sebelumnya bukan pelanggaran kini menjadi suatu pelanggaran," katanya.
"Hal itu dapat memungkinkan pengerahan lebih banyak polisi, penggunaan pengadilan dan penjara sebagai taktik yang telah dipersiapkan Konservatif sejak hari pertama, di mana penting untuk memastikan adanya ketertiban moral pada tempatnya."
Emilie Laliberte, juru bicara bagi Aliansi Kanada bagi Reformasi hukum Pekerja Seks, mengatakan RUU yang baru itu "mengecewakan seluruh pekerja seks Kanada" dan dia memprediksi legislasi itu hanya akan berakhir di Mahkamah Agung lagi dalam beberapa tahun ke depan.
Para pekerja seks komersil di Kanada berjuang untuk kondisi pekerjaan yang lebih aman akibat adanya pembunuhan berantai terhadap prostitusi yang dilakukan Robert Pickton di British Columbia.
Pickton dijatuhi hukuman pada 2007 karena terbukti membunuh enam wanita yang mayatnya ditemukan di area pertaniannya di luar Vancouver. (sumber: www.beritasatu.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar