Brasil selaku tuan rumah Piala Dunia 2014 tak hanya pusing memikirkan persiapan infrastruktur. Negeri Samba, julukan Brasil juga mesti berhadapan dengan meningkatnya jumlah Pekerja Seks Komersil (PSK) di bawah umur.
Laman The Times menulis, jumlah PSK di
bawah umur meningkat hingga 500 ribu. Kebanyakan, para PSK di bawah umur
itu dipekerjakan di dekat stadion yang akan dipakai menghelat
pertandingan Piala Dunia.
Padahal, pemerintah Brasil sudah
melarang perbudakan seks di bawah umur. Itu berbeda dengan PSK dewasa.
Pasalnya, pemerintah Brasil melegalkan prostitusi yang melibatkan PSK
dengan usia matang.
“Saya disewa oleh pekerja stadion. Dia
menyiksa saya dan menghamili saya,” terang salah satu PSK berusia 13
tahun yang tak mau disebutkan namanya.
Celakanya, hal itu seolah mendapat
persetujuan dari para orang tua PSK di bawah umur tersebut. Remaja itu
menambahkan, ayahnya tak keberatan dengan pekerjaannya sebagai penjaja
syahwat.
“Ayah saya tak peduli dengan kondisi
saya. Dia bahkan menganggap hal ini bagus. Sebab, dia kehilangan satu
mulut untk diberi makan,” tambahnya.
Hal itu menimbulkan keprihatinan bagi
banyak pihak. Berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pun
terang-terangan mengutuk praktek prostitusi itu.
“Piala Dunia adalah momen
bersenang-senang. Namun, itu juga bisa membuat remaja rentan dengan
kekerasan dan eksploitasi seksual,” kecam Anette Trompeter dari Plan
International. (Sumber: www.jpnn.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar