Selasa, 03 Juni 2014

Bikin Suami Tak Pulang, Ibuk-ibuk Geruduk Warung Mesum


Bikin Suami Tak Pulang, Ibuk-ibuk Geruduk Warung Mesum

 Sisi menarik saat ibuk-ibuk kelompok wirid di Pangkalan Lesung Pelalawan Riau yang cukup gerah melihat warung remang-ramang yang takkunjung ditertibkan oleh tim Yustisi Pemkab Pelalawan. Sehingga melakukan aksi paksa membubarkan wanita-wanita penghibur di tempat itu karena banyak suami mereka yang mengunjungi tempat itu, bahkan ada yang tak pulang berminggu-minggu.
Para ibuk wirid yang menilai aparat tak bernyali untuk menertibkan penyakit masyarakat di Kecamatan Pangkalan Lesung, yakni Desa Pesaguan dan Dusun Tua ini terpaksa melakukan tindakan dan menyisir sendiri ke lokasi warung esek-esek tersebut, Senin (2/6) kemarin.
"Suami kami kabur dari rumah berminggu-mingu. Bahkan ada sampai cerai rumah tangganya. Kami meminta kepada Pemkab Pelalawan dalam waktu dekat ini sebelum masuknya bulan Ramadhan, agar tidak ada lagi warung esek-esek di tempat kami. Jika tidak dilakukan penertiban oleh Pemkab Pelalawan, kami kaum ibu akan kembali turun membongkar paksa warung remang-remang tersebut," ancam salah seorang ibu wirid yasin yang kecewa dengan Tim Yustisi Pelalawan.
Camat Pangkalan Lesung, Firdaus Wahidin membenarkan aksi kaum ibu wirid yasin dua desa di Kecamatan Pangkalan Ledung itu. Firdaus menuturkan, bahwa pihak kecamatan telah memasukkan surat ke tim Yustisi agar dilakukan penertiban terhadap keberadaan warung esek-esek itu, namun hingga warga meluapkan esmosinya sendiri, tim yustisi tak pernah bertindak.
"Kita telah mengajukan surat agar dilakukan penertiban, namun tidak digubris hingga kini. Karena keberadaan warung remang-remang itu sangat meresahkan masyarakat sekitar, akibat warung remang-remang itu berada di dalam pemikiman padat penduduk. Ditambah dentuman suara musik hingga subuh, tentu sangat mengganggu jam tidur warga," ungkap Firdaus, Selasa (3/6).
Menurut Camat Firdaus, dirinya sering menerima pengaduan dari masyarakat setempat terkait keberadaan warung remang-remang itu. "Setiap hari kita menerima pengaduan soal warung esek-esek terebut. Terlebih lagi, warung remang-remang itu berdiri di atas lahan Daerah Milik Jalan (DMJ), sepantasnya tim yustisi melakukan tindakan," tuturnya.
Aksi para ibu yang kecewa akan lambannya tindakkan tim yustisi itu berlangsung sengit. Bahkan, salah seorang cewek penghuni warung esek-esek itu ditangkap oleh kaum ibu dan dipaksa untuk menutup warungnya serta diongkosi agar pulang ke kampung halamannya dan tidak mengulangi perbuatannya. Aksi kecewa kaum ibu itu mesti dilakukan dalam luapan emosi dan kekecewaan, tetap berlangsung aman serta di bawah kawalan Polsek Pangkalan Lesung. [sumber: http://metroterkini.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar