Kamis, 29 Mei 2014

Ini Beda Lokalisasi Dolly dengan Keramat Tunggak

Ilustrasi

Ilustrasi
Proses penutupan Lokalisasi Keramat Tunggak, Jakarta, boleh dibilang sukses. Saat ini di tempat tersebut telah berdiri Gedung Islamic Center, sehingga stigma lokalisasi di tempat tersebut terkikis.

Konsep penutupan Lokalisasi Keramat Tunggak tidak bisa diterapkan dengan konsep penutupan Lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur. "Tidak bisa disamakan. Konsep penutupan Lokalisasi Keramat Tunggak diaplikasikan di Lokalisasi Dolly. Meski sama-sama lokalisasi tapi strateginya berbeda, era-nya juga sudah berbeda," jelas Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, M Yunus, kepada Okezone, Rabu (16/10/2013).

Ia menjelaskan, kondisi lapangan juga berbeda. Kata Yunus, lokalisasi Keramat Tunggak memiliki lokalisasi one get system, yakni kawasan tersebut murni lokalisasi tempat para pekerja seks komersial (PSK) menjajakan cinta.

Sementara Dolly adalah lokalisasi yang satu kawasan dengan pemukiman penduduk. Selain itu, dalam proses penutupan pemerintah tidak bisa menutup secara langsung. Pasalnya, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah sosial baru.

Sehingga harus ada solusi ketika lokalisasi ini ditutup. Termasuk, para PSK, warga yang menggantungkan kehidupan atas keberadaan lokalisasi. "Ketika ditutup, problem-problem sosial harus tuntas. Makanya, ada program-program pelatihan bagi para PSK dan memberikan kesadaran untuk tidak terjun ke dunia prostitusi," kata Yunus.

Bergulirnya wacana penutupan lokalisasi membuat penghuni lokalisasi di Kecamatan Sawahan itu menurun. Seperti diketahui, kini jumlah penghuni lokalisasi Dolly dan Jarak hanya tinggal 21 wisma.

Rincinya, dua wisma di Lokalisasi Gang Dolly dan 19 Wisma di Lokalisasi Jarak. Sebelumnya, di dua lokalisasi tersebut terdapat 311 wisma. Sementara jumlah PSK yang beroperasi hingga Agustus 2013 tercatat 1.028 orang. (surabaya.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar