Selasa, 27 Mei 2014

Cegah PSK Dolly Masuk Bali, Pemkab Gelar Razia

Headline
(Foto: ilustrasi)

 Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali akan melakukan upaya razia tertib kependudukan terhadap warga atau penduduk pendatang atau duktang.

Tindakan ini sebagai langkah antisipasi mencegah masuknya para Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Dolly Jawa Timur masuk wilayah Buleleng, pasca penutupan lokalisasi tersebut.

Lokasi Prostitusi terbesar di asia Tenggara Doly yang berlokasi di Kota Surabaya Jawa Timur menurut rencana akan ditutup oleh Pemkot Surabaya tanggal 9 Juni mendatang.

"Pasca penutupan itu membuat Pemkab Buleleng kawatir akibat migrasipara pekerja seks komersial atau PSK ke sejumlah daerah termasuk ke Bali dan Buleleng pada Khususnya," ujar Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, Sabtu (24/5/2014).

Mengantisipasi hal itu, Pemkab Buleleng mengaku akan melakukan razia kependudukan terhadap penduduk pendatang atau Duktang. Nyoman Sutjidra yang juga Ketua KPAD Buleleng menegaskan bahwa razia kependudukan ini akan melibatkan sejumlah komponen, mulai dari Pol PP, Aparat Kepolisian, aparat Desa hingga masyarakat.

"Dalam razia nanti kita akan libatkan semua komponen, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga antisipasi masuknya PSK dari Dolly pasca penutupan nanti bisa kita lakukan sejak awal," tegasnya.

Menurut Nyoman Sutjidra, salah satu kekhawatiran masuknya PSK Dolly ke Buleleng yakni terjadinya peningkatan kasus HIV/Aids. Mengingat selama ini peningkatan kasus Aids yang selama ini ditemukan di Buleleng merupakan dampak dari migrasi PSK.

"Takutnya nanti jika adanya PSK yang bermigrasi ke Buleleng akan menimbulkan dampak negatif khususnya untuk penyebaran HIV Adis. Jadi kita harus cegah dari awal hal itu," pungkasnya. (nasional.inilah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar