Senin, 25 Mei 2015

PSK Anak di Saritem Jalani Konseling di P2TP2A Jawa Barat

Sebanyak 5 pekerja seks komersial di bawah umur yang terjaring razia di lokalisasi Saritem Kota Bandung beberapa waktu lalu, hingga saat ini masih menjalani konseling di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat.
Konseling atau pendampingan tersebut terus dilakukan tim P2TP2A JAwa Barat untuk merancang model penangangan terhadap PSK.
“Kami juga terlibat dalam penanganan PSK anak atau yang di bawah umur. Dari beberapa PSK yang dirazia kemarin di Saritem, sebagiannya dititipkan di shelter P2TP2A. Yang di kami ada lima PSK anak," kata Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heryawan di sela-sela peringatan Hari Konsumen Nasional di halaman bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka Kota Bandung, Minggu (24/5/2015).
Ditegaskan Netty, setelah para PSK anak tersebut dititipkan, hingga saat ini pihaknya terus menggali dan mencari latar belakang kelima PSK anak itu menjadi bagian prostitusi di lokalisasi tersebut. Dia pun menjelaskan, kelima PSK tersebut merupakan warga Jawa Barat.
P2TP2A Jawa Barat, kata dia, juga sedang membuat model pendampingan yang akan diberikan kepada lima PSK anak dari lokalisasi Saritem tersebut. Sebab, selama ini pihaknya banyak menangani korban perdagangan manusia dan baru kali ini menangani PSK, terutama PSK di bawah umur.
“Selama ini kami banyak menangani korban perdangangan manusia. Untuk program penanganan kasus anak yang dilacurkan belum sebanyak ini. Sehingga, ini akan jadi model baru dalam penanganan yang dilakukan oleh P2TP2A Jawa Barat,” kata dia.
Masih dikatakan Netty, kelima PSK anak tersebut juga telah dibawa ke Klinik Teratai untuk diperiksa apakah mengidap HIV AIDS atau tidak.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan dari penyakit menular seksual, pihaknya pun mengaku memberikan konseling spiritual dan motivasi kepada para PSK anak tersebut.
Dengan beberapa tahapan penanganan PSK anak di bawah umur, pihaknya pun berharap mampu merumuskan model penanganan masalah sosial tersebut.
“Untuk rentang waktu penitipan ini, kami juga bergantung kepada pihak Polrestabes Bandung, karena mereka (PSK anak, red) ini titipan dari Polrestabes Bandung. Saya bertekad untuk menggali latar belakang dari temuan titipan lima anak ini. Setelah kami mendapatkan model penanganan yang tepat, kami akan memberikan rekomendasi, baik untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung dan aparat kepolisian,” ujar dia. (http://www.pikiran-rakyat.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar