"Kami sudah capek mengadu ke
sana-kemari. Alhamdulillah, tempat maksiat ini akhirnya ditutup juga,"
kata Ketua RT 06 Kelurahan Kelayan Barat, Abdussalam.
Rumah Abdussalam kebetulan berseberangan
dengan losmen itu. "Keluar masuk pasangan macam-macam. Enggak peduli
tanggal merah waktu pemilu kemarin, main coblos juga mereka," imbuhnya.
Sebelum disegel, petugas melakukan
penggeledahan. Hasilnya, dua pasangan remaja yang sedang dimabuk asmara
terjaring. Ironis, kedua gadis yang sedang ngamar itu masih di bawar
umur. El masih SMA dan R masih SMP, keduanya sekolah di Marabahan,
Batola.
El (15) dan R (14) beralasan pergi
dengan orang tuanya ke Banjarbaru untuk pertandingan bola voli. Dari
Banjarbaru mereka singgah di Losmen Makmur diajak oleh pacarnya
masing-masing, Rizki (18) dan Saifulah (19).
"Keluar duit Rp 80 ribu nginap di situ karena kemalaman. Sumpah, saya tidak ngapa-ngapain," kata Rizki.
Saat diperiksa petugas, Rizki hanya
memakai celana pendek. Sementara pakaian dalam pacarnya menumpuk di
kursi. "Tiba di losmen jam tiga dini hari. Pakaian itu bekas mandi. Saya
tidak macam-macam," kata R.
Sepanjang pemeriksaan, R dan El terus
menangis. "Kami akan panggil orang tuanya masing-masing. Ini sudah
kelewatan," kata Danton I Satpol PP, Rizqan Wahyudin.
Sebelum penyegelan Satpol PP sudah
menegur si pemilik, tapi dicuekin. Saat penyegelan, pemiliknya tak
terlihat. Karyawan losmen pun sudah kabur lebih dulu.
"Kami sudah minta Dinas Pariwisata untuk memastikan menyetop izin operasionalnya," kata Kabid Tibum Satpol PP, Apiluddin Noor.
Selain menyegel Losmen Makmur, dalam
waktu yang bersamaan Satpol PP juga menggelar razia pekat. Hasilnya, 16
pasangan bukan suami-istri terjaring.
Mereka ngamar di Hotel Bina Subur di
Jalan Skip Lama, Panorama dan Sari Perdana di Jalan Sutoyo S. Di dua
hotel yang disebut pertama, Satpol PP bahkan mendapati pesta miras.(www.jpnn.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar