Di banyak daerah, lokalisasi atau tempat pelacuran mulai dibubarkan
karena dianggap tempat maksiat. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
(KPAN) keberatan, sebab hal itu justru membuat para pekerja seks susah
dikontrol dan makin berisiko menularkan Human Imunnodeficiency Virus
(HIV) penyebab AIDS.
Pembubaran tempat-tempat pelacuran atau
lokalisasi kembali marak menjelang musim Pemilihan Kepala Daerah
belakangan ini, karena banyak calon bupati mulai cari muka. Sekretaris
KPAN, Dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH mengatakan pada musim-musim seperti ini
banyak yang ingin terkesan suci dengan memerangi pekerja seks.
"Kemarin
saya baru koordinasi dengan KPA dari 33 provinsi, banyak yang mengeluh
karena beberapa calon kepala daerah sering ditekan untuk menutup
lokalisasi," kata Nafsiah dalam pengumuman pemenang lomba jurnalistik
Pekan Kondom Nasional 2011 di Plaza Indonesia, Senin (30/1/2012).
Nafsiah
mengatakan, selama ini penutupan lokalisasi tidak pernah memberikan
solusi dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Ketika lokalisasi Kramat
Tunggak di Jakarta dan Dolly di Surabaya ditutup, edukasi dan
sosialisasi tentang penggunaan kondom serta perilaku seks yang aman
menjadi lebih sulit dilakukan.
Meski sebagian lokasi bekas tempat
pelacuran telah diubah menjadi pusat-pusat keagamaan, pada kenyataannya
keberadaan para pekerja seks maupun pelanggannya tidak pernah hilang.
Justru makin sulit dikontrol, karena transaksi seks berpindah ke
jalanan, kafe-kafe dan bahkan di beberapa tempat di Jawa Barat malah di
rumah-rumah warga.
"Yang dibutuhkan para pekerja seks itu uang,
apapun akan dilakukan untuk mendapatkannya. Dan mereka selalu dicari,
itu masalahnya. Meski lokalisasi dibubarkan, para pelanggan tetap akan
mencari sehingga pekerja seks akan selalu ada meski lokalisasi
dibubarkan," kata Nafsiah.
Nafsiah menilai, dalam jangka panjang
penutupan lokalisasi di banyak daerah menjadi ancaman serius bagi
penanggulangan HIV dan AIDS. Data KPAN menunjukkan, beberapa daerah yang
telah membubarkan lokalisasinya seperti Jakarta dan Jawa Barat justru
mengalami peningkatan dalam hal angka penularan HIV. (http://kambrium.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar