Kisah
ini berawal adanya seorang pemuda yg bercerita bahwa ia mempunyai janji
dg temannya untuk bertemu di hotel dg tujuan untuk melakukan perbuatan
maksiat dg wanita pelacur. Setibanya di hotel alangkah terkejutnya
pemuda tsb melihat hotel tsb telah terbakar habis dilalap si jago merah,
lalu ia khawatir dg nasib temannya jangan-jangan ikut menjadi korban
di hotel yg terbakar tsb.
Segera ia mencari-cari temannya di
tempat parkiran, kamar-kamar hotel dan ternyata ia mendapati temannya dg
seorang wanita pelacur hangus terbakar di sebuah kamar hotel. Keduanya
tidak dapat keluar dari kamar tsb dan ikut dilalap api hingga hangus
terbakar.
Na’uzubillah, dg cara seperti itulah temannya meninggal. Ia mengakhiri hidupnya dalam pelukan wanita pelacur.
Saudaraku,
kisah tsb hanyalah sebagian kecil dari kisah-kisah yg sering kita
saksikan atau kita baca di media cetak, televisi bahwa pada masa
sekarang ini dimana perzinahan sudah sangat marak sekali dilakukan
dimana-mana banyak orang yg mati Su’ul Khatimah ketika berzinah di hotel
, di tempat penginapan puncak, di pantai dan tempat –tempat lain.
Hal
yg demikian adalah aib di dunia, sedangkan aibnya yg akan diterima di
akhirat adalah ia akan dibangkitkan di padang masyar (akhirat) nanti
sesuai dg apa yg telah dilakukan saat menjelang kematiannya.
Rasulullah,SAW
bersabda :“ Setiap hamba akan dibangkitkan di hari kiamat nanti sesuai
dg apa yg terjadi padanya ketika ia meninggal” (HR.Muslim)
Mari kita renungi bersama Firman Allah,SWT di bawah ini :
1.”Apabila Langit terbelah”
2.”Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan”
3. “Dan apabila lautan dijadikan meluap”
4. “Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar”
5.” Maka setiap jiwa akan mengetahui apa yg telah dikerjakan dan yg dilalaikannya”
6.”Wahai manusia, apakah yg telah meperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pengasih” (Al-Infithar 1-6)
“Maka
adapun orang yg melampui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia
maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yg
takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa
nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggalnya” (An- Naaziaat 37-41)
Saudaraku,
kita harus segera memperbanyak taubat kita dan berusaha untuk tidak
mendekati perbuatan – perbuatan maksiat, karena kematian itu sangat
dekat sekali dengan kita. Dan yg terakhir kita juga memohon kepada
Allah,SWT agar Dia menjadikan perbuatan amal baik kita sebagai akhir
bagi kehidupan kita…Amiin
Wallahua’lam
Salam
Al-Faqir
Alihozi http://alihozi77.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar