Senin, 06 Oktober 2014

Rezeki haram dari tanah suci

Rezeki haram dari tanah suci
KJRI di Jeddah dibakar. youtube©2013 Merdeka.com
Penghasilan M, 27 tahun, saban hari bisa seribu riyal. Pagi tidur dengan lelaki Bengali dan Sore seranjang bareng pria Pakistan. 

Pelacur beroperasi di Kota Jeddah, Arab Saudi, ini bisa melayani tiga pelanggan sehari. Tenaga kerja wanita asal Indonesia itu menjadi pelacur demi menyambung hidup.

Awalnya, M bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dia menjadi pelacur setelah diperkosa majikannya. Gajinya juga tidak dibayar. "Sekali main dibayar seribu riyal," kata M saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya pekan kemarin.

Sejak kabur dari rumah majikannya, M tinggal di penampungan TKI di Jeddah bersama puluhan rekan senasib. Sambil menunggu pekerjaan lagi sebagai pembantu rumah tangga, M menyambi sebagai pelacur untuk membiayai hidup. 

Dia ditawari mucikari asal Indonesia untuk melayani nafsu lelaki Bengali. "Saya terpaksa melakukan ini untuk menyambung hidup," ujarnya. Teman-temannya di penampungan tidak ada yang tahu dia menggeluti profesi haram itu. 

M kini telah menikah dengan lelaki asal Pakistan dan menetap di Jeddah. Dia sudah dua kali menikah selama bekerja di Arab Saudi. 

Suami pertamanya adalah orang Bengali. Nafsu seksnya sangat kuat. M tidak mampu mengimbangi. Pernikahan mereka karam. "Nikah hanya sebulan," tutur M.

Menurut Ujang, pegawai perusahaan swasta dan sudah tinggal di Jeddah tujuh tahun, para TKW pelacur ini beredar lewat jaringan telepon. Biasanya pelacur akan dihubungi oleh TKI merangkap mucikari. "Mereka tidak mangkal, tapi dihubungi dan langsung datang ke apartemen," kata Ujang.

Nasir, pekerja asal Indonesia di Jeddah, mengiyakan. Para pelacur Indonesia sudah memiliki langganan. Biasanya, para pekerja kasar, seperti sopir taksi dari Pakistan, India, dan Bangladesh. "Dia itu punya nomor dari teman ke teman," ujarnya. 

Nasir menjelaskan kebanyakan pelacur TKW asal Indonesia itu merupakan orang-orang kabur dari majikan. "Kebanyakan mendapatkan perlakuan seksual," tuturnya. Dia menceritakan istrinya sebelum dinikahi juga dua kali lari dari rumah majikan karena mau diperkosa. (www.merdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar