Minggu, 14 September 2014

Tempat Prostitusi Dadap Ditutup

 Tempat Prostitusi Dadap Ditutup  

Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menutup permanen lokalisasi prostitusi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Penutupan lokalisasi terbesar dan terlama di Tangerang ini terkait dengan rencana pemerintah yang akan menata kawasan pesisir pantai utara Tangerang dari Dadap hingga Kronjo.


"Penutupan dan penertiban sedang disiapkan," ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen kepada Tempo, Rabu, 10 September 2014. Zaki memperkirakan penutupan lokalisasi prostitusi yang sudah ada sejak tahun 1980-an itu paling lambat dilakukan awal tahun depan.

Menurut dia, tahap sosialisasi sedang dilakukan dengan melibatkan aparat pemerintah setempat, tokoh masyarakat, hingga warga yang tinggal di kawasan itu. "Kami ingin menutup kawasan ini secara baik-baik, tanpa ribut-ribut," kata Zaki.

Zaki mengatakan cara pendekatan persuasif terhadap sejumlah pihak terkait di lokalisasi tersebut adalah cara jitu dalam menertibkan tanpa keributan. "Cara ini berhasil dilakukan pada penutupan lokalisasi di Sungai Tahang, Selembaran Jaya, Teluk Naga, dua bulan lalu," kata Zaki.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengakui cukup sulit untuk menertibkan sekaligus menutup lokalisasi Dadap tersebut. "Karena lokalisasi itu berada di kawasan perkampungan nelayan," katanya.

Untuk menertibkan kawasan itu, kata dia, perlu solusi bagi 500 kepala keluarga yang tinggal di perkampungan nelayan Dadap tersebut. "Minimal ada relokasi buat mereka," katanya.

Lokasi prostitusi Dadap memang berdekatan dengan perkampungan nelayan. Posisinya hanya dipisahkan oleh jalan kampung. Tak jarang rumah penduduk setempat juga disulap menjadi warung kopi dan tempat karaoke. Berdasarkan data Satpol PP Kabupaten Tangerang, tercatat 1.500 bangunan liar dan 600 wanita pekerja seks komersial yang berasal dari Indramayu dan Cirebon bekerja di kawasan itu.(www.tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar