Selasa, 03 Juni 2014

Kemensos Dukung Penutupan Lokalisasi Dolly

Kemensos Dukung Penutupan Lokalisasi Dolly

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Surabaya menutup lokalisasi Dolly. Mensos mengaku siap mendukung rencana tersebut.

"Saya apresiasi dan mendukung yang dilakukan Bu Risma (Wali Kota Surabaya), karena menyelamatkan perempuan Indonesia," katanya usai bertemu dengan Risma di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Mensos mengatakan, akar permasalahan di lokalisasi adalah kemiskinan dan rentan terjadi perdagangan orang.

"Kalau kita membiarkan ini zalim. Kita malu sebagai negara yang masyarakatnya agamis tapi Dolly menjadi lokalisasi terbesar di Asia Tenggara," tambah Mensos.

Lokalisasi Dolly rencananya akan ditutup pada 18 Juni. Mensos dijadwalkan hadir dalam kesempatan tersebut.

Berbagai upaya dilakukan agar 1.400 eks PSK Dolly tidak kembali lagi, misalnya dengan memberikan pelatihan, sehingga mereka bisa mencari nafkah dengan cara yang lain.

Kementerian Sosial juga menyiapkan anggaran Rp8 miliar untuk merehabilitasi eks PSK tersebut dengan memberikan jadup (jaminan hidup) sebesar Rp20.000 per hari selama tiga bulan, uang transportasi untuk pulang ke kampung asal Rp250.000 dan modal usaha Rp3 juta.

Selama tiga bulan setelah kepulangan mereka, akan dilakukan pendampingan untuk memastikan mereka tidak kembali menjadi prostitusi dan usaha mereka berjalan.

"Saya yakin akan berhasil dan yang penting ada penegakan hukum," tambah Mensos.
(sumber: http://surabaya.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar