Rabu, 04 Juni 2014

Cara mucikari menjerat para PSK agar tak taubat

Cara mucikari menjerat para PSK agar tak taubat
Ilustrasi

Kiai Khoiron menuturkan, untuk mengajak taubat para pekerja seks komersial (PSK) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hambatan dialaminya.

Seperti persoalan utang-piutang para PSK. Kebanyakan para PSK sudah terjerat utang dari mucikari. Persoalan utang inilah yang membuat para PSK sulit lepas dari tempat lokalisasi.

"Mereka itu diutangi sebanyak-banyaknya supaya mereka (PSK) terjerat dengan utangnya sehingga sulit keluar dari sini," kata Kiai Khoiron seperti ditulis Sunarto dalam bukunya berjudul "Kiai Prostitusi".

Para PSK terpaksa berutang karena desakan kebutuhan hidup. Selain untuk menghidupi diri sendiri, para PSK juga menanggung biaya keluar di kampung halaman.

Apalagi uang yang dipinjamkan berbunga. Jika tidak dibayar tepat waktu, otomatis bunganya tiap bulan bertambah terus.

Hal ini membuat para PSK menjalani kehidupannya semakin terpuruk. Sehingga mereka mesti bekerja lebih giat lagi saat berada di rumah bordir itu.

Padahal dari pengakuan para PSK, sebagian besar dari mereka menginginkan insaf dan berharap pulang kampung. Karena terkendala utang-piutang tersebut, mereka sulit lepas dari cengkraman mucikari dan keluar dari genggaman rumah bordir.

"Maunya sih pulang pak, segera insaf, tapi bagaimana ya? Di sini utang-utang saya masih banyak," kata seorang penghuni rumah bordil, Narti (bukan nama sebenarnya), saat menceritakan kisahnya kepada Kiai Khoiron. (sumber: http://www.merdeka.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar