Seorang petugas polisi Irlandia dituduh memperkosa wanita muda yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Aksi polisi itu terjadi setelah dia menyerbu apartemen PSK itu yang dijadikan rumah bordil.
Polisi yang identitasnya dilindungi pihak kejaksaan itu menolak tuduhan bahwa dia memperkosa PSK. Namun, dia mengaku melakukan hubungan badan dengan PSK itu di rumah bordil usai melakukan razia.
Petugas polisi itu hanya diidentifikasi sebagai “Garda in Ireland”. Jaksa menolak untuk menyalahkan polisi itu, meski dia tetap menjatuhkan denda atas pelanggaran disiplin yang dilakukannya saat bertugas.
Kendati demikian, PSK yang berangkutan mengaku diperkosa petugas polisi itu.
Komisi Ombdusman Garda Síochána (GSOC) telah mengeluarkan rincian kasus untuk pertama kalinya. Petugas polisi itu kemudian ditangkap setelah PSK yang jadi “korban”-nya mengadukannya ke GSOC.
Salah satu PSK dalam aduannya ke GSOC mengatakan bahwa dia dan PSK lain ditangkap dan diinterogasi oleh perugas polisi yang menyerbu apartemen yang dijadikan rumah bordil. Usai diinterogasi, para PSK itu kemudian diperbolehkan pulang ke apartemen.
Tapi, menurut pengakuan PSK ke GSOC, petugas polisi itu datang lagi ke apartemennya dan memperkosa dirinya. PSK kedua juga memberikan kesaksian dan bukti bahwa rekannya jadi korban perkosaan.
GSOC telah mengirimkan dokumen pemeriksaan itu kepada Direktur Penuntut Umum (Jaksa). Namun, jaksa menolak materi pidana yang diajukan.
“Penyelidikan yang dilakukan oleh seorang perwira senior GSOC yang terlibat,” bunyi pernyataan GSOC, seperti dilansir Daily Mirror, Selasa (14/7/2015). ”Pernyataan pelapor pertama, bahwa ia merasa terdorong untuk melakukan hubungan seksual dengan (perwira) garda, karena dia khawatir bahwa perwira itu akan melakukan penuntutan lebih lanjut.”
Lucy Smith, aktivis lembaga pendukung PSK, mengatakan kepada Irish Independent, bahwa dia tidak bisa memahami bagaimana petugas garda kembali ke apartemen para PSK itu untuk berhubungan badan dengan salah satu dari mereka yang ditangkap.
“Saya merasa ada yang luar biasa bahwa setelah serangan itu, petugas garda datang kembali dan mengaku telah melakukan hubungan seks konsensual. Itu sepenuhnya bermasalah,” ujarnya.
Polisi yang identitasnya dilindungi pihak kejaksaan itu menolak tuduhan bahwa dia memperkosa PSK. Namun, dia mengaku melakukan hubungan badan dengan PSK itu di rumah bordil usai melakukan razia.
Petugas polisi itu hanya diidentifikasi sebagai “Garda in Ireland”. Jaksa menolak untuk menyalahkan polisi itu, meski dia tetap menjatuhkan denda atas pelanggaran disiplin yang dilakukannya saat bertugas.
Kendati demikian, PSK yang berangkutan mengaku diperkosa petugas polisi itu.
Komisi Ombdusman Garda Síochána (GSOC) telah mengeluarkan rincian kasus untuk pertama kalinya. Petugas polisi itu kemudian ditangkap setelah PSK yang jadi “korban”-nya mengadukannya ke GSOC.
Salah satu PSK dalam aduannya ke GSOC mengatakan bahwa dia dan PSK lain ditangkap dan diinterogasi oleh perugas polisi yang menyerbu apartemen yang dijadikan rumah bordil. Usai diinterogasi, para PSK itu kemudian diperbolehkan pulang ke apartemen.
Tapi, menurut pengakuan PSK ke GSOC, petugas polisi itu datang lagi ke apartemennya dan memperkosa dirinya. PSK kedua juga memberikan kesaksian dan bukti bahwa rekannya jadi korban perkosaan.
GSOC telah mengirimkan dokumen pemeriksaan itu kepada Direktur Penuntut Umum (Jaksa). Namun, jaksa menolak materi pidana yang diajukan.
“Penyelidikan yang dilakukan oleh seorang perwira senior GSOC yang terlibat,” bunyi pernyataan GSOC, seperti dilansir Daily Mirror, Selasa (14/7/2015). ”Pernyataan pelapor pertama, bahwa ia merasa terdorong untuk melakukan hubungan seksual dengan (perwira) garda, karena dia khawatir bahwa perwira itu akan melakukan penuntutan lebih lanjut.”
Lucy Smith, aktivis lembaga pendukung PSK, mengatakan kepada Irish Independent, bahwa dia tidak bisa memahami bagaimana petugas garda kembali ke apartemen para PSK itu untuk berhubungan badan dengan salah satu dari mereka yang ditangkap.
“Saya merasa ada yang luar biasa bahwa setelah serangan itu, petugas garda datang kembali dan mengaku telah melakukan hubungan seks konsensual. Itu sepenuhnya bermasalah,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar