* Ditarif 500 Ribu Setiap Kencan, Dijual ke Lenteng Agung
Ilustrasi
Kasus
penjualan anak dibawah umur sebagai pekerja seks komersil (PSK) yang dilakukan
pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta kembali menggemparkan masyarakat
Kota Depok. Kali ini kasus itu dialami RL remaja usia 16 tahun yang dijual
teman satu kelasnya yakni DS kepada pria hidung belang. Kejadian tersebut terungkap
setelah orang tua korban melaporkan hal itu ke polisi, sekitar pukul 23.00,
Sabtu (10/01). Kasus tersebut pun saat ini sedang ditangani Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok.
Agus orang tua dari RL mengaku, terkejut dengan apa yang menimpa putrinya tersebut. Anak baru gede (ABG) berambut panjang yang baru duduk di bangku kelas 1 SMK swasta di Depok ini mengaku dijual ke pria hidung belang oleh DS, salah satu teman sekolahnya sendiri. Bahkan, penjualan anak gadisnya itu telah berjalan selama hampir satu tahun.
"Jujur saya sangat syok begitu mengetahui anak saya dijadikan PSK. Saya berharap, baik pelaku maupun mucikarinya segera dihukum berat. Dijual oleh temennya sendiri, dan itu sudah setahun," katanya, kepada INDOPOS, saat ditemui melapor di SPKT Polresta Depok, Sabtu, malam.
Lebih lanjut, Agus mengaku, penjualan anak gadisnya itu terungkap atas informasi sang pacar RL yang curiga dengan gerak-gerik DS yang menjanjikan korban bekerja di sebuah kafe di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Namun, setelah dibuntuti dan diikuti pacar RL mengetahui jika anak gadisnya itu menjadi PSK.
"Teman pria putri saya memberikan informasi bahwa selama ini putri saya telah ditipu oleh temannya. Dijanjikan bekerja di sebuah kafe. Namun kenyataannya malah dijual ke pria hidung belang, yang jual teman satu kelasnya sendiri DS," jelasnya.
Agus yang berprofesi sebagai sopir angkot ini menyatakan, setelah di desak akhirnya RL mengakui telah dijual rekan satu kelasnya kepada salah satu mujikari alias 'Mami' dikawasan Lenteng Agung. Kata dia juga, untuk sekali kencan anaknya itu dijual seharga Rp500 ribu.
"Awalnya tidak mau ngaku, namun setelah dipaksa, akhirnya putri saya mengaku. Dijual Rp500 ribu untuk setiap kali kencan ke pria hidung belang dari DS dan maminya dilokasi," paparnya.
Karena itu Agus berharap Polisi menjatuhkan hukuman berat kepada DS yang telah menjual anak gadisnya itu menjadi PSK. Serta mengungkap sindikat perdagangan anak dibawah umur. Dirinya meminta, kasus itu terbongkar karena diyakini DS juga diduga telah menjual teman sekolahnya yang lain ke mujikari tersebut.
Sementara korban, RL mengaku, terjerumusnya menjadi PSK berawal saat diajak DS bermain ke wilayah Lenteng Agung. Saat itu dirinya ditawari kerja oleh seorang wanita sebagai bartender di sebuah kafe yang terletak di Lenteng Agung. Namun, setelah itu rupanya dirinya diminta untuk menjadi PSK kepada pria hidung belang. Karena tak berani melawan RL pun menyetujui hal itu.
"Disitu saya dikenali sama Mami dan langsung dijual ke pria hidung belang. Sekali kencan Rp500 ribu, biasanya di hotel kelas melati yang ada di dekat wilayah itu juga," ungkapnya.
Kata RL, dari upah mengencani pria hidung belang yang di dapat setoran Rp100 ribu harus diberikan ke mujikari itu. Dan juga menyetorkannya kembali ke DS sebesar Rp100 ribu.
"Sekali kencan uang bersih yang saya dapat Rp300 ribu. Ya lumayan saya melayani pria hidung belang yang dikasih mami. Sebenarnya saya takut cerita sama ayah, tetapi ini sudah aib dan gak tau bilang apa lagi," ucapnya menangis.
Ditempat yang sama, tersangka, DS mengakui, dijualnya RL ke salah satu mami lantaran rekannya itu selalu mengeluh mengenai persoalan ekonomi keluarga. Kerena hal itu pula dirinya coba menawarkan solusi tersebut. Dirinya pun merupakan korban penjualan dari rekannya satu lingkungan di wilayah Lenteng Agung.
"Saya juga korban dari penjualan teman. Habis RL mengeluh gak punya uang buat bayar sekolah. Ya setiap kali kencan setoran Rp200 ribu sama mami dan teman saya juga," katanya di depan penyidik polisi.
Pelaku mengenal orang dengan sebutan Mami tersebut, berawal saat DS juga pernah menjadi korban sebagai alat pemuas nafsu bejat pria hidung belang. Bahkan, itu telah dilakukan gadis belia ini sejak duduk di bangku SMP kelas 3. Bahkan, sudah tak terhitung lagi jumlah laki-laki yang berkencan selama satu tahun. Dirinya mengaku menyesal telah mengajak RL terjerumus dalam dunia hitam itu.
"Saya kenal mami ketika saya duduk di bangku SMP juga telah dijual oleh teman satu kelas. Ya sekarang pasrah saja dengan apa yang terjadi, karena ini memang salah saya," ujarnya.
Agus orang tua dari RL mengaku, terkejut dengan apa yang menimpa putrinya tersebut. Anak baru gede (ABG) berambut panjang yang baru duduk di bangku kelas 1 SMK swasta di Depok ini mengaku dijual ke pria hidung belang oleh DS, salah satu teman sekolahnya sendiri. Bahkan, penjualan anak gadisnya itu telah berjalan selama hampir satu tahun.
"Jujur saya sangat syok begitu mengetahui anak saya dijadikan PSK. Saya berharap, baik pelaku maupun mucikarinya segera dihukum berat. Dijual oleh temennya sendiri, dan itu sudah setahun," katanya, kepada INDOPOS, saat ditemui melapor di SPKT Polresta Depok, Sabtu, malam.
Lebih lanjut, Agus mengaku, penjualan anak gadisnya itu terungkap atas informasi sang pacar RL yang curiga dengan gerak-gerik DS yang menjanjikan korban bekerja di sebuah kafe di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Namun, setelah dibuntuti dan diikuti pacar RL mengetahui jika anak gadisnya itu menjadi PSK.
"Teman pria putri saya memberikan informasi bahwa selama ini putri saya telah ditipu oleh temannya. Dijanjikan bekerja di sebuah kafe. Namun kenyataannya malah dijual ke pria hidung belang, yang jual teman satu kelasnya sendiri DS," jelasnya.
Agus yang berprofesi sebagai sopir angkot ini menyatakan, setelah di desak akhirnya RL mengakui telah dijual rekan satu kelasnya kepada salah satu mujikari alias 'Mami' dikawasan Lenteng Agung. Kata dia juga, untuk sekali kencan anaknya itu dijual seharga Rp500 ribu.
"Awalnya tidak mau ngaku, namun setelah dipaksa, akhirnya putri saya mengaku. Dijual Rp500 ribu untuk setiap kali kencan ke pria hidung belang dari DS dan maminya dilokasi," paparnya.
Karena itu Agus berharap Polisi menjatuhkan hukuman berat kepada DS yang telah menjual anak gadisnya itu menjadi PSK. Serta mengungkap sindikat perdagangan anak dibawah umur. Dirinya meminta, kasus itu terbongkar karena diyakini DS juga diduga telah menjual teman sekolahnya yang lain ke mujikari tersebut.
Sementara korban, RL mengaku, terjerumusnya menjadi PSK berawal saat diajak DS bermain ke wilayah Lenteng Agung. Saat itu dirinya ditawari kerja oleh seorang wanita sebagai bartender di sebuah kafe yang terletak di Lenteng Agung. Namun, setelah itu rupanya dirinya diminta untuk menjadi PSK kepada pria hidung belang. Karena tak berani melawan RL pun menyetujui hal itu.
"Disitu saya dikenali sama Mami dan langsung dijual ke pria hidung belang. Sekali kencan Rp500 ribu, biasanya di hotel kelas melati yang ada di dekat wilayah itu juga," ungkapnya.
Kata RL, dari upah mengencani pria hidung belang yang di dapat setoran Rp100 ribu harus diberikan ke mujikari itu. Dan juga menyetorkannya kembali ke DS sebesar Rp100 ribu.
"Sekali kencan uang bersih yang saya dapat Rp300 ribu. Ya lumayan saya melayani pria hidung belang yang dikasih mami. Sebenarnya saya takut cerita sama ayah, tetapi ini sudah aib dan gak tau bilang apa lagi," ucapnya menangis.
Ditempat yang sama, tersangka, DS mengakui, dijualnya RL ke salah satu mami lantaran rekannya itu selalu mengeluh mengenai persoalan ekonomi keluarga. Kerena hal itu pula dirinya coba menawarkan solusi tersebut. Dirinya pun merupakan korban penjualan dari rekannya satu lingkungan di wilayah Lenteng Agung.
"Saya juga korban dari penjualan teman. Habis RL mengeluh gak punya uang buat bayar sekolah. Ya setiap kali kencan setoran Rp200 ribu sama mami dan teman saya juga," katanya di depan penyidik polisi.
Pelaku mengenal orang dengan sebutan Mami tersebut, berawal saat DS juga pernah menjadi korban sebagai alat pemuas nafsu bejat pria hidung belang. Bahkan, itu telah dilakukan gadis belia ini sejak duduk di bangku SMP kelas 3. Bahkan, sudah tak terhitung lagi jumlah laki-laki yang berkencan selama satu tahun. Dirinya mengaku menyesal telah mengajak RL terjerumus dalam dunia hitam itu.
"Saya kenal mami ketika saya duduk di bangku SMP juga telah dijual oleh teman satu kelas. Ya sekarang pasrah saja dengan apa yang terjadi, karena ini memang salah saya," ujarnya.
- See more
at:
http://www.indopos.co.id/2015/01/siswa-smk-depok-jual-temennya-sendiri-jadi-psk.html#sthash.wdvc3RtH.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar