Mengingat, lokasinya diduga kini
menyebar ke sejumlah penginapan dan hotel. Hal ini pun kemudian menjadi
sorotan sejumlah tokoh agama di Sangatta yang menilai pemerintah tidak
serius dalam mengatasi masalah prostitusi.
Ustad Abu Hanif (57) menilai menyebarnya
aktivitas PSK yang diduga menggunakan penginapan dan hotel sebagai
tempat mangkal, akibat keteledoran pemerintah.
Sebab, jika proses pemulangan dapat
dilakukan secara cepat, maka tidak ada lagi PSK yang menawarkan jasanya
pada pria hidung belang.
”Belum juga dibubarkan (Kampung Kajang,
Red.), maaf, PSK-nya sudah menyebar di mana-mana. Ini menandakan bahwa
adanya ketidakseriusan pemerintahuntuk menangani masalah ini. Harusnya,
pemulangan mereka jangan ditunda-tunda,” ujar Abu Hanif.
Agar kasus prostitusi terselubung ini
tidak terus berkelanjutan, kata dia, pemerintah harus bersikap tegas
dengan tidak mengulur-ulur waktu penutupan sejumlah lokalisasi yang
masih beroperasi. Begitu juga dengan wacana pemulangan para PSK, segera
dilakukan agar tidak menyebar ke lokasi lain.
Selain itu pengawasan juga harus lebih
ditingkatkan lagi. Bukan hanya ke penginapan maupun hotel saja, namun
juga ke tempat-tempat lain yang dicurigai menjadi wadah PSK melakukan
aksinya. “Razia wajib dan lebih serih dilakukan. Jangan sampai
kecolongan lagi,” pintanya.
Sementara untuk pemilik penginapan, Abu
Hanif menghimbau agar lebih selektif dalam menerima tamu. Jangan sampai
hanya mengejar keuntungan semata dengan melegalkan aktivitas maksiat
yang dapat merusak moral bangsa.
“Hukumannya jangan hanya denda Rp 750
ribu atau kurungan 3 hari bagi pemilik penginapan atau hotel yang
kedepatan menyediakan wanita penghibur. Tapi kalau bisa
seberat-beratnya. Tujuannya agar bisa memberikan efek jera. Yah kalau
boleh usul berikan hukuman berat penjara 5 tahun lah,” kata Abu Hanif.
Senada, Husni (34) Warga Desa Sangatta
Utara juga menilai pemerintah tak serius dalam memulangkan PSK Kampung
Kajang. Sebab, itu terlihat dari penundaan yang terus dilakukan dalam
memulangkannya ke kampung halaman masing-masing.
“Ini sudah semakin kacau kalau.
Pemerintah cepat gerak, jangan nanti-nanti aja. Kalau memang ada
permasalahan, sebaiknya langsung diselesaikan,” katanya.(www.jpnn.com))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar