"Pak wali kota meminta Satpol PP segera
bertindak dan tidak memberikan kesempatan para PSK untuk menjamur di
dalam Kota Bengkulu. Dinas Sosial juga sudah diminta untuk mendata
jumlah PSK terutama yang bukan warga Kota. Mereka yang tidak memiliki
Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kota Bengkulu akan dipulangkan," kata
Kabag Humas Pemkot Salahuddin Yahya kepada Rakyat Bengkulu (Grup JPNN.com) kemarin (17/12).
Menurut Salahuddin, selama ini cukup
banyak PSK yang beroperasi baik itu warem serta di usaha panti pijat dan
urut lulur. Sehingga meresahkan masyarakat di wilayah Kota Bengkulu.
Sesuai dengan Perda No 24 tahun 2000 tentang Larangan Pelacuran Dalam
Kota Bengkulu. Sebelum mereka diusir atau dikembalikan ke asalnya,
mereka akan diproses hukum lebih dulu, yaitu akan dikenakan Tindak
Pidana Ringan. Setelah itu baru mereka akan dikembalikan ke asalnya baik
yang di luar Kota Bengkulu serta luar provinsi Bengkulu.
"Kita memulangkan mereka agar mereka tidak
beroperasi dan meresahkan warga Kota. Terutama kita tak ingin anak-anak
muda serta masyarakat terpengaruh. Untuk itu baik itu yang terselubuk
serta yang berada di eks lokalisasi itu semuanya akan didata dan
dipulangkan," ujar Salahuddin ditemui di ruangannya.
Lanjut Salahuddin, bagi PKS yang memiliki
KTP di Kota Bengkulu dan sudah berdomisili menjadi warga Kota maka
mereka akan dibina. Semua PSK yang tertangkap di warem dan panti pijat
akan dikumpulkan di Dinas Sosial. Kemudian mereka akan diberikan
pembinaan berupa kegiatan keterampilan. Tujuannya agar mereka tidak lagi
berprofesi PSK melainkan bisa bekerja dengan keterampilannya
masing-masing.
"Pemkot melalui Dinas Sosial memiliki
program pembinaan untuk para PSK itu dengan memberikan keterampilan
seperti menjahit. Selain itu salon. Sehingga mereka bisa mencari uang
halal dengan usaha mereka sendiri. Bukan dengan cara berzinah yang
hukumnya haram dan meresahkan masyarakat," papar Salahuddin.
Kepala Kantor Satpol PP Kota Bengkulu
Jahin S. menegaskan bahwa pihaknya akan turun melakukan penertiban pada
minggu depan. Sebab saat ini pihaknya masih berusaha menyelesaikan
penertiban pedagang pasar di luar pasar Panorama. Selama ini juga razia
atau penertiban selalu tidak membuahkan hasil karena selalu bocor.
Sehingga ketika didatangi lokasi yang terindikasi tempat mesum dan PSK
beroperasi itu sudah kosong.
"Kami sudah jadwalkan pekan depan jadi
target. Sejumlah tempat mesum atau warem akan dibongkar habis.
Penghuninya baik itu yang memfasilitasi akan ditindak. Panti pijat dan
lulur yang diduga plus-plus melayani perbuatan mesum juga akan ditutup,"
pungkas Jahin.(www.jpnn.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar