Rencana Pemkab Grobogan akan menutup lokalisasi Koplak Dokar mendapat dukungan Kapolres AKBP Indra Darmawan Iriyanto dan Dandim 0717 Purwodadi Letkol Inf Jaelan. Keduanya mendatangi lokasi dan melakukan pendekatan persuasif kepada sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan pemilik rumah bordil.
“Kita datang ke Koplak Dokar dengan harapan nantinya tidak akan muncul masalah yang tidak kita harapkan,” harap Kapolres ketika bersama Dandim mendatangi lokalisasi, Jumat (27/12/2014).
Menurut Kapolres, upaya penutupan lokalisasi oleh pemkab harus didukung semua pihak, termasuk para penghunitak Koplak Dokar. Hal ini karena lokalisasi yang menempati tanah milik PT KAI tersebut tidak mendukung indah dan ketertiban Kota Purwodadi sebagai ibukota Kabupaten Grobogan.
“Saya berharap tidak ada masalah, asal kita melakukan pendekatan terutama terhadap pihak-pihak yang menolak penutupan. Selain itu, pemkab sendiri juga terus mematangkan upaya identifikasi. Jadi tidak sertamerta ditutup tanpa ada upaya lainnya seperti pengalihan kerja, dan sebagainya,” ujar Kapolres.
Berdasarkan data yang dimiliki Polres Grobogan, terdapat 17 tempat kafe karaoke, 20 warung minuman, dan 10 rumah bordil, 96 PSK dan 7 mucikari di Koplak Dokar tersebut.
“Dari catatan kami, tidak semua penghuni warga Groboga, tetapi juga warga luar daerah,” tambah Kapolres.
Sementara itu, Dandim 0717 Purwodadi Letkol Inf Jaelan mengatakan, pihaknya mengimbau kepada penghuni lokalisasi Koplak Dokar tidak melakukan upaya perlawanan rencana penutupan tempat remang-remang dan kumuh tersebut. Pihaknya juga telah melakukan deteksi dan pencegahan dini terhadap hal-hal yang kemungkinan akan terjadi.
“Mereka menempati bangunan liar. Itu tanah kan milik PT KAI, yang sebagian disewa Pemkab Grobogan. Jadi, kami minta ada kesadaran dari para penghuni,” jelas Dandim. (http://krjogja.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar