Senin, 30 Januari 2017

Mengatasi Anak yang Kecanduan Pornografi

 
 

Advertisement
 DR. Harold S. Koplewicsz adalah pendiri dan sekaligus presiden The Child Mind Institute, sebuah organisasi nirlaba mandiri yang didedikasikan untuk mengubah kehidupan anak-anak dan keluarga yang sedang berjuang dengan kesehatan mental serta gangguan belajar. Sampul majalah Time kali ini tertanggal 11 April, membahas tentang remaja laki-laki yang melaporkan konsekuensi serius dari menonton banyak pornografi di masa muda mereka. Sangat penting untuk membiarkan anak Anda mengetahui dan menyadari video porno hampir tidak mungkin untuk dihindari, dan bahwa Anda merasa nyaman membahas hal tersebut -bahkan jika sesungguhnya Anda tidak merasa nyaman dengan hal tersebut.

Minat terhadap seks dan membayangkan hal-hal yang berbau seksual adalah hal normal. Hal terpenting yang perlu dilakukan setiap orangtua adalah untuk mendekati masalah ini dengan cara tidak menghakimi. Anda harus menawarkan untuk menjawab setiap pertanyaan, meskipun hal tersebut sangat memalukan. Anda tentu tidak ingin anak-anak malu karena rasa ingin tahu mereka, atau merasa sangat bersalah karena sedang terganggunya perkembangan identitas seksual yang sehat.
Akan tetapi, kenyataannya pornografi sangat realistis yang dapat sangat membahayakan kemampuan anak-anak untuk memiliki sebuah hubungan yang sehat dengan tubuh dan mitra seksual mereka. Berikut adalah beberapa poin yang perlu dibahas.

Mulai dengan cara yang sederhana

Katakan kepada anak Anda: Ayah dan ibu cukup yakin kamu telah sering menyaksikan materi-materi pornografi. Kami tidak kecewa, tapi kami harus benar-benar berbagi beberapa fakta yang perlu kamu ketahui.

Bintang porno tidak senyata seperti yang banyak orang kira
Ada banyak rekayasa kedokteran mulai dari pembedahan hingga peningkatan hormonal yang disengaja, dan selanjutnya seakan dibesar-besarkan ketika mereka difoto. Tidak ada yang bisa diharapkan dengan menyaksikan hal-hal tersebut -atau bagi orang lain untuk terlihat seperti itu.

Seks di industri pornografi tidaklah nyata
Dalam kehidupan nyata, orang tidak berhubungan seks dengan cara demikian. Mereka memiliki kebutuhan yang beragam, dan seks biasanya hanyalah salah satu bagian dalam hubungan mereka. Pun, dalam kehidupan nyata orang-orang tidak melakukan hubungan seks selama berjam-jam, dan mereka tidak selalu menggunakan bahasa dan sikap atau cara-cara kasar yang ditunjukkan dalam pornografi.

Seks yang asli hadir dengan emosi
Perasaan yang nyata jarang dijumpai dalam dunia pornografi, padahal seks bergantung pada komunikasi yang konstan tentang keinginan serta kebutuhan pasangan Anda dan diri Anda sendiri. Hal ini penting, bahwa Anda dan pasangan berada dalam "halaman" yang sama, artinya persetujuan secara lisan harus diperoleh sebelum melakukan hubungan seks. Namun, komunikasi yang nyata tidak ada dalam pornografi, dan juga pornografi bukanlah petunjuk pengajaran tentang bagaimana berinteraksi secara seksual dan emosional dengan orang lain.

Anak-anak sangat membutuhkan informasi yang jelas tentang apa saja dampak dari pengaruh pornografi dalam kehidupan mereka. Maka dari itu, peran serta orangtua sangatlah dibutuhkan agar anak-anak tidak jatuh terperosok semakin dalam hingga tidak bisa bangun lagi.
Berikut beberapa informasi yang perlu orangtua sampaikan:

Persetujuan
Fantasi pornografi dapat mendominasi siapa saja. Oleh karena itu, adalah penting bagi orangtua untuk mengetahui bahwa anak-anak tetap bisa mengubah pikiran mereka dan kemudian mengatakan ya atau tidak pada pornografi. Persetujuan perlu ditanamkan dalam diri mereka, sehingga anak-anak diharapkan mampu mengendalikan pikiran mereka dan berani melawan dengan mengatakan TIDAK pada pornografi.

Tidak semua orang seperti yang digambarkan dalam pornografi
Tidak semua orang bisa dibeli seperti yang ada dalam ide-ide tentang seks dalam sebagian besar industri pornografi. Pornografi bisa ada di mana-mana, tetapi dengan mengajarkan nilai-nilai moral diharapkan anak-anak mampu menolak dan menghindarkan pikiran mereka dari efek pornografi yang sangat merusak.

Ketahui batasan-batasan
Akan ada banyak tantangan serta tekanan yang dialami oleh anak-anak. Karena itu, sangat dibutuhkan dialog terbuka antara orangtua dan anak agar dapat membantu mereka belajar dan mengetahui batasan-batasan. Ajarkan pula kepada mereka bagaimana cara membuat keputusan dan mencari tahu apa yang mereka inginkan dari setiap hubungan romantis, sehingga dengan sendirinya pornografi dapat ditinggalkan.

Anda perlu memberitahu anak-anak bahwa memiliki minat dalam pornografi adalah alami, tetapi hal tersebut bukanlah sumber bagi kenikmatan besar tentang hubungan seks yang sehat dalam kehidupan nyata. Di zaman sekarang pornografi tidak perlu dicari-cari lagi, pornografi justru datang menghampiri keluarga-keluarga dan individu melalui banyak cara. Untuk itu, orangtua perlu bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak agar mereka mampu mengatasi hal ini. (keluarga.com/PROKAL.CO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar