Senin, 22 Februari 2016

Ogah Gusur Lokalilasi, Denpasar Fokus Penanganan HIV/AIDS

Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)

Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, isyaratkan tidak akan menggusur lahan-lahan yang menjadi tempat prostitusi di wilayah Denpasar.
Dia mengatakan, pengusuran sebuah lokalisasi tidak akan memberikan efek jera. Dampak dari penggusuran itu selalu ada, salah satunya dampak sosial. Pihaknya menjelaskan, saat ini yang menjadi target adalah penyakit HIV/AIDS.
"Target kita adalah seperti HIV/AIDS. Kalau pengusuran itu dilakukan apakah dampaknya bisa diketahui atau tidak. Bisa jadi awalnya terlihat bagus tapi jika dampaknya itu menyebar dimana-mana gimana. Ini kan menyangkut masalah HIV/AIDS kita realita saja," ungkapnya di Denpasar, Minggu (21/2/2016).
Walikota yang baru menduduki kursinya ini menjelaskan, selain dampak sosial bisa juga berdampak dengan ekonomi. Pihaknya menegaskan, perekonomian di Denpasar masih disokong dengan dunia pariswisata.
Menurutnya, ekonomi kreatif di Denpasar tumbuh pesat. Bahkan, jika warga kreatif, daun pisang saja bisa dijual.
"Ekonomi kreatifnya ini yang kita dorong, kreatifitas masyarakat, bukan hanya menjual makanan saja, tapi dia juga lebih kreatif memposisikan diri, apapun sekarang bisa dijual. Jual daun juga bisa asal jangan jual diri saja," katanya.
Di Denpasar, diketahui belum ada lokalisasi yang legal, meskipun begitu, masyarakat sudah mengerti akan kawasan-kawasan prostitusi. Saat ini, di Denpasar yang terkenal sebagai daerah prostitusi ada di kawasan Sanur, seperti di Danau Tempe, Danau Tamblingan dan Danau Poso. Masyarakat juga mengatakan di daerah Jalan Sedap Malam juga menjadi salah satu tempat tujuan pria hidung belang.
(http://news.okezone.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar