Tribun Batam/Elhadif
Evakuasi
jasad Fadlun alias Siska (46) yang ditemukan meninggal di sebuah
ruangan sempit berukuran 2x2 meter di kawasan lokalisasi ilegal kawasan
Bukit Senyum, Batuampar, Batam.
Fatin tidak percaya kakaknya, Fadlun alias Siska (46) ditemukan meninggal di sebuah kamar sempit berukuran 2x2 meter di kawasan lokalisasi ilegal Bukit Senyum, Batuampar, Batam, Kamis (25/12/2014).
Wanita
tersebut tak kuasa menahan kesedihannya. Sambil menitikkan air mata di
Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Fatin mengatakan dirinya tidak
mengetahui ternyata kakaknya tersebut bekerja sebagai pekerja seks
komersial (PSK).
Diketahui Fatin, sehari-hari korban pergi bekerja dari kediamannya di Tiban ke sebuah café di kawasan Nagoya.
"Katanya kerja di kafe Nagoya sebagai pencuci piring. Tapi malah seperti ini," kata Fatin yang tak sanggup membendung airmata.
Dilanjutkannya sebelum meninggal, korban sedang masa pemulihan kesehatan karena pernah terkena stroke ringan selama setahun belakangan. Keadaan korban sendiri masih sulit berbicara.
"Dia juga masih dalam kondisi tidak sehat. Karena selama setahun dia kena stroke ringan, sehingga dia sulit berbicara dan sebagian tubuh lumpuh," kenang Fatin.
Fadlun ditemukan tewas pertama kali oleh seorang rekan seprofesinya. Ia meregang nyawa di sebuah kamar sewa yang dijadikan tempat esek-esek di lokasilasi ilegal kawasan Bukit Senyum, Batuampar, Kamis (25/12) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Saat ditemukan posisi korban sedang terlentang dilantai sebelah kasur dengan kaki arah ke pintu. Fadlun hanya megenakan pakaian dalam bagian atas (bra). Sementara celana dalam serta rok mini yang ia kenakan sebelumnya, tergeletak di atas kasur. (http://www.tribunnews.com/)
Diketahui Fatin, sehari-hari korban pergi bekerja dari kediamannya di Tiban ke sebuah café di kawasan Nagoya.
"Katanya kerja di kafe Nagoya sebagai pencuci piring. Tapi malah seperti ini," kata Fatin yang tak sanggup membendung airmata.
Dilanjutkannya sebelum meninggal, korban sedang masa pemulihan kesehatan karena pernah terkena stroke ringan selama setahun belakangan. Keadaan korban sendiri masih sulit berbicara.
"Dia juga masih dalam kondisi tidak sehat. Karena selama setahun dia kena stroke ringan, sehingga dia sulit berbicara dan sebagian tubuh lumpuh," kenang Fatin.
Fadlun ditemukan tewas pertama kali oleh seorang rekan seprofesinya. Ia meregang nyawa di sebuah kamar sewa yang dijadikan tempat esek-esek di lokasilasi ilegal kawasan Bukit Senyum, Batuampar, Kamis (25/12) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Saat ditemukan posisi korban sedang terlentang dilantai sebelah kasur dengan kaki arah ke pintu. Fadlun hanya megenakan pakaian dalam bagian atas (bra). Sementara celana dalam serta rok mini yang ia kenakan sebelumnya, tergeletak di atas kasur. (http://www.tribunnews.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar